Ikan mas Koki VS Ikan mas
Ikan mas koki
Berdasarkan riwayatnya, ikan maskoki merupakan salah satu ikan hasil domestikasi tertua di dunia. Ikan bernama latin Catassius auratus mulai dipelihara di rumah-rumah pada zaman Dinasti Sung di China pada sekitar 960 Masehi. Lalu, mulai dikomersialkan pada Dinasti Ming pada 1368-1644 Masehi.
Ikan maskoki kemudian merambah ke Jepang sekitar 1500 Masehi dan masuk ke benua Eropa sekitar dua abad kemudian. Di Negeri Matahari Terbit, perkembangan varietas maskoki semakin pesat dari hasil perkawinan silang. Dihasilkan varietas baru dengan bentuk yang variatif seperti yang ada saat ini. Ikan maskoki yang dihasilkan antara lain berbentuk bulat, pendek, benjol-benjol, dan bersirip panjang.
Varietas ikan maskoki dari Jepang tersebut kemudian memiliki nama Latin catassius auratus var japonicus. Dari Jepang, ikan maskoki menyebar ke wilayah Eropa maupun Amerika. Kemudian, menjadi populer karena dapat dijumpai di toko-toko ikan hias di seluruh dunia.
Jenis-jenis yang banyak digemari saat ini antara lain :
Ras bulldog (mata terlihat melotot)
Spencer (adanya jambul di kepala dan sisik yang menarik)
Mutiara (banyak butiran daging disekujur tubuhnya sehingga tampak seperti mutiara yang menempel)
Red head (adanya bintik merah di bagian kepala)
Buble eyes (mata kantong,karena tampak gelembung besar dibagian kantung matanya)
Veil tail (dengan sirip punggung dan ekor yang agak panjang berumbai)
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berikut varietas ikan maskoki yang menjadi unggulan saat ini :
1. Goldfish: Ikan maskoki jenis ini bentuk fisiknya masih seperti ikan karper krusian dan belum banyak terjadi perubahan, dengan warna dasar biru. Sedangkan, warna terbaik pada jenis ikan maskoki adalah merah dan mantang tanpa warna perak sedikit pun. Goldfish memunyai ekor terbelah dua (forked). Panjang total ikan mencapai 8 inci, aslinya berasal dari China.
2. Fantail (Loochooo): Ikan maskoki berekor kipas dan berasal dari China. Masyarakat Jepang menyebut ikan ini ryukin, karena masuk dari China melalui Pulau Ryukyu. Ekornya bersirip kembar, bentuknya mekar dan panjang, dengan sirip ekor melebihi panjang tubuhnya. Panjang totalnya mencapai 3,5 inci.
3. Veiltail: Ikan maskoki berekor rumbai. Sering orang sulit membedakan antara ikan maskoki kipas dan maskoki rumbai. Cara membedakannya, sirip ekor ikan maskoki rumbai panjang dan terbelah menjadi dua (kembar). Sirip ekornya sangat panjang dan bahkan kelihatan mengantung ke bawah, juga memunyai sirip punggung yang tinggi.
4. Teleskop: Ikan maskoki dengan ciri khas matanya yang mencuat keluar, seolah-olah matanya memakai teleskop. Perkawinan antara maskoki lionhead ranchu dan mas koki teleskop menghasilkan ikan mas koki demerancu.
5. Oranda: Ikan maskoki jenis ini memiliki kepala mirip singa, namun memunyai sirip punggung. Warna oranda yang terkenal adalah tancho oranda yaitu badannnya berwarna putih dan di atas kepalanya terdapat warna merah.
6. Lionhead: Ikan maskoki yang memunyai kepala mirip kepala singa, namun tidak mempunyai sirip punggung, sirip anal, dan sirip ekor pendek dan kaku.
7. Nirwana (celestial): Ikan maskoki dengan ciri khas bentuk pupil matanya yang menghadap ke atas. Karena bentuk matanya yang demikian menyebabkan ikan ini sulit memenangi kompetisi pakan dengan ikan lain. Oleh karena itu, ikan ini hanya cocok dipelihara dengan varietas yang sama. Ciri lain adalah warnanya oranye metalik dan tidak memunyai sirip punggung.
8. Burik: Ikan maskoki yang memiliki warna beraneka ragam. Varietas mas koki burik yang terkenal adalah shubunkin bristol.
9. Komet: Ikan maskoki yang ekornya yang berbentuk seperti garpu, memanjang, dan lebih panjang daripada badannya. Karena itu ekornya yang memanjang itu ia disebut komet.
10. Bubble eyes: Ikan maskoki yang memiliki mata normal, namun pelupuknya menggelembung seperti balon. Gelembung ini mulai tumbuh setelah ikan berumur tiga bulan. Ciri lainnya adalah ikan ini tidak memunyai sirip punggung.
ll. Sisik Mutiara: Ikan maskoki yang sisiknya seperti mutiara. Warna itu muncul di permukaan kulit, kalau diraba terasa berbintil.
12. Blackmoor: Ikan maskoki dengan ciri warnanya yang hitam kelam. Pada usia muda ikan ini berwarna coklat kemerahan. Adapun ekornya seperti kipas dan matanya berkembang seperti maskoki teleskop.
13. Kaliko: Sesuai namanya ikan ini berwarna-warni, warna yang muncul biasanya kuning, hitam, merah, dan putih.
http://4rumah.blogspot.com/2013/12/rumah-sederhana-minimalis-2014.html Anak ikan yang telah menetas, dipelihara di akuarium dan bak-bak pembesaran secara intensif. Ikan yang baru menetas (burayak) diberi pakan kuning telur yang dihancurkan. Selanjutnya burayak tersebut diberi pakan artemia, sebangsa udang mikro yang harus ditetaskan dan diternak terlebih dahulu (dikulturkan). Artemia merupakan pakan burayak paling baik, namun masih harus diimpor. Selain artemia, burayak juga bisa diberi cacing sutera dan kutu air. Kultur cacing sutera dan kutu air relatif lebih murah dibanding dengan artemia. Secara pelan-pelan burayak harus sudah mulai diberi pakan pelet halus berkadar protein tinggi. Pemeliharaan burayak ini bisa tetap dilakukan di akuarium, tetapi kebanyakan pembenih ikan mas memeliharanya di bak-bak kecil. Akuarium maupun bak-bak ini harus tetap dilengkapi aerator dan filter untuk sirkulasi air. Kecuali lokasi pembenihan ikan tersebut memang memiliki sumber air yang melimpah. Pemeliharaan burayak dilanjutkan sampai mencapai ukuran kebul, yakni benih ikan ukuran sekitar 3 cm. Benih kebul ini biasanya terus dibesarkan lagi hingga menjadi putihan, yakni benih ukuran 6 sd. 8 cm. Dari putihan ini peternak ikan menggemukkannya menjadi ikan konsumsi ukuran 100 gram, 250 gram atau 0,5 kg.
Kemajuan teknologi budidaya ikan mas juga ditandai dengan diciptakannya kolam air deras dan karamba. Kolam air deras memungkinkan pemeliharaan ikan mas secara intensif dengan padat penebaran tinggi. Sebab dengan kolam air deras, maka suplai oksigen akan selalu terjamin. Arus air yang deras juga menuntut ikan untuk terus bergerak dan berebut pakan. Pemeliharaan dalam karamba jaring apung di waduk, sungai atau danau juga memungkinkan pemeliharaan secara intensif. Namun pemeliharaan dengan karamba jaring apung ini, rawan pencemaran serta bahaya keracunan limbah industri. Di waduk Saguling dan Cirata, Jawa Barat, beberapa kali terjadi kasus kematian ikan secara massal akibat keracunan limbah pabrik. Sementara di danau Toba, justru limbah kotoran ikan serta pakan yang tidak terkonsumsi dan mengendap di dasar danau yang mencemari parairan.
Perusahaan-perusahaan pakan ikan pun ikut pula mendukung percepatan pertumbuhan ikan mas konsumsi. Tahun-tahun 1980an, ikan mas konsumsi rata-rata berbobot 0,5 sd. 1 kg. per ekor. Secara tradisional, pembesaran ikan berbobot 100 gram menjadi 0,5 sd. 1 kg. memerlukan jangka waktu pemeliharaan satu tahun. Namun saat ini, ukuran ikan konsumsi justru mengecil. Paling besar, ikan mas konsumsi di pasar tradisional atau pasar swalayan berukuran 250 sd. 300 gram per ekor atau tiap kg. berisi 3 sd. 4 ekor ikan. Ikan mas yang dijadikan lauk rapat dinas di kawasan Puncak itu malahan hanya berbobot antara 80 sd. 100 gram per ekor. Biasanya, untuk keperluan lauk massal seperti ini, para pengelola hotel di kawasan Puncak sudah memiliki langganan pemasok ikan, yang mengambil langsung dari karamba jaring apung di waduk Cirata. Ada pula yang disuplai oleh kolam-kolam ikan mas air deras di sekitar Cisarua, Bogor dan Sukabumi. Karenanya, kondisi ikan mas itu masih sangat segar, hingga ketika digoreng rasanya juga lezat.
Konsumen ikan mas di Thailand dan Taiwan malahan lebih ekstrim lagi. Di sana ikan mas sudah dikonsumsi ketika masih berupa benih ukuran 5 sd. 7 cm. Cara mengkonsumsinya dengan digoreng kering, seperti halnya masyarakat pedesaan kita mengkonsumsi ikan wader pari (Rasbora argyrotania), yang pernah hidup melimpah di perairan umum di Asia Tenggara. Sepintas, para pengunjung hotel dan restoran bintang akan mengira bahwa yang dikonsumsinya adalah ikan wader pari dan bukan anak ikan mas. Konsumen ikan mas ukuran besar, di atas 0,5 kg. saat ini hanya sebatas restoran ikan goreng dan bakar khas sunda. Selain itu ikan mas ukuran di atas 0,5 kg. juga masih tetap diperlukan untuk menu ikan pepes. Sebab ikan mas dengan ukuran di bawah 0,5 kg. tetap dianggap masih terlalu kecil untuk dihidangkan sebagai ikan pepes.
Beda dengan ikan nila maupun mujair, maka ikan mas harus dipasarkan dalam kondisi hidup. Meskipun akhirnya si pembeli di pasar swalayan maupun pasar tradisional, akan meminta penjualnya untuk memotong dan membersihkan ikan itu langsung di lokasi penjualan. Sama halnya dengan di restoran-restoran ikan goreng, konsumen harus melihat bahwa ikannya masih hidup dan segar ketika akan digoreng dan dihidangkan. Karena sifat pasarnya demikian, maka distribusi ikan mas memerlukan wadah berisi air dengan oksigen. Terutama untuk pengiriman jarak jauh. Untuk pengiriman jarak dekat, cukup dengan aerator. Perlakuan aerator ini sama halnya dengan ikan mas yang didisplai di pasar-pasar tardisional. Di pasar tradisional pun, ikan mas dan lele juga dipasarkan dalam kondisi hidup. Beda dengan nila dan patin yang dijual sudah dalam kondisi mati. Meskipun budidaya ikan mas sudah berkembang sejak lama di Indonesia, namun saat ini pamornya kalah dengan ikan nila. Namun populasi ikan mas masih tetap lebih besar dibanding ikan nila. Konsumen utama nila adalah warung padang. Sementara lele banyak dipasarkan oleh warung pecel lele di kakilima. Ikan mas ukuran 100 gram saat ini justru banyak diserap secara massal oleh hotel, restoran, asrama dan rumahsakit untuk lauk murah meriah, karena harganya yang relatif murah. Penanganan massal ikan mas juga relatif mudah dibandingkan dengan nila, karena siripnya tidak berduri tajam. Pasar massal inilah yang menyebabkan agribisnis ikan mas, sampai saat ini tetap menduduki ranking tertinggi dibandingan dengan lele dan nila. Teknologi pemberian hormon Methyl Testosterone untuk menciptakan ikan mas jantan juga dilakukan, seperti halnya pada budidaya nila gift. Sebab rongga perut ikan mas jantan relatif kecil dibanding yang betina. Pertumbuhan ikan jantan pun jauh lebih pesat dari betinanya.
IKAN MAS KOKI JAMBUL CINTA
Ini dia Koki Hasil budidaya asli Cina yang Terbaru, baru di pasarkan sekitar 2 bulan yg lalu karna dalam proses pembesaran di sana. koki jenis ini berhasil di dapatkan dari perkawinan silang yang cukup lama, dan harga'nya masih di atas rata rata koki yang di hasilkan, dan saya menamai'nya "KOKI JAMBUL CINTA".Jikalau koki yang satu ini, hasil dari kawin silang Koki Panda, dengan Koki mata balon. Warna yang dia ambil adalah warna koki panda dan fisiknya jelas mengikuti indukan Koki mata balon.
Koki Mata balon Panda
Kalau yang satu ini adalah koki POMPONS nama tersebut adalah nama asli dari peternak di Cina, koki ini adalah koki yang unik sekali dari hasil jambul seperti bulu di depan matanya.
Koki Pompons
1. Pemilihan lokasi & konstruksi wadah
Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat blooming fitoplankton.
Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.
2. Teknik Budidaya
2.1 Kualitas Air
Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut:
2.2. Pakan
Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dll) dan bahan hewani (seperti; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi,kekerangan dll) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.
Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.
Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing
tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.
Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya.
Menurut pengalaman dan penelitian bertahun – tahun, ditemukanlan bahan – bahan aktif yang dapat ditambahkan untuk membuat warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan loi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten. Maka kalau anda ingin menambah warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, dan daun marigold, semuanya dapat anda campurkan dalam makanannya. Banyak makanan sumber karoten ini sudah dalam bentuk extract sehingga mudah dicampurkan dengan pellet atau roti.
2.3. Pembenihan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
Induk yang baik adalah yang memiliki pola warna bervariasi yang cerah simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg. Kebanyakan pembudidaya memilih untuk membeli koi berkualitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm yang harganya murah untuk dibesarkan menjadi induk.
Secara alami, carp memijah pada musim semi dan menjadi matang gonad dengan menaikkan suhu air. Induk jantan dan betina ditempatkan dalam wadah terpisah (untuk menghindari bertelur yang tidak diinginkan) dan tidak diberi pakan selama beberapa hari.
Koi dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan hormon yang disuntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses pembuahan. Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan dosis 0,2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi akan terjadi 10 jam setelah penyuntikan. Sistem pemijahan tanpa pengurutan/stripping ini disebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena tanpa melukai ikan. Bila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu bantuan proses pembuahan buatan, maka dilakukan pengurutan telur dan sperma (stripping) yang merupakan pilihan terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan dapat menghasilkan 75.000 telur/kg berat badan. Perbandingan jumlah induk dalam proses pemijahan adalah 2 betina dan 1 jantan. Biasanya telur yang dikelurkan oleh induk betina menempel pada substrat (injuk) yang segera dibuahi oleh sperma jantan. Setelah telur dibuahi sebaiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan dipindahkan kedalam wadah penetasan.
2.4. Pendederan
Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling berkualitas baik (22–33 %).
2.5. Pewarnaan
Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik.
Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat karena pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.
2.6. Pra Panen
Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang baik.
Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh.
Cara membudi dayakan ikan mas koki :
Ikan Koi termasuk ke dalam golongan ikan carp (karper). Harga Koi sangat ditentukan berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Ikan koi pertama kali dikenal pada dinasti Chin tahun 265 dan 316 Masehi. Koi dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani Yamakoshi.
Pemuliaan yang dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar penilaian koi. Beberapa varietas yang tersebar ke seluruh dunia digolongkan Asosiasi Koi Jepang (en Nippon Airinkai) menjadi 13 kelompok antara lain: Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo, Kawarimono, Ogon dan Hikari-moyomono. Sedangkan 5 golongan utama yaitu Kohaku, Sanke, Showa, Hirarinuji dan Kawarigoi.
Taksonomi koi adalah sebagai berikut:
Philum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinoformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies: Carpio
Nilai koi tergantung dari ukuran, bentuk serta keseimbangan pola dan intensitas warna kulit. Koi terbaik adalah yang memiliki intensitas, keseimbangan dan kejernihan warna terbaik. Membeli koi kecil sebaiknya dipilih yang memiliki kepala terbesar, biasanya akan tumbuh menjadi ikan dengan tubuh besar. Bentuk yang paling baik adalah seperti “torpedo”.
Pemuliaan yang dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar penilaian koi. Beberapa varietas yang tersebar ke seluruh dunia digolongkan Asosiasi Koi Jepang (en Nippon Airinkai) menjadi 13 kelompok antara lain: Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo, Kawarimono, Ogon dan Hikari-moyomono. Sedangkan 5 golongan utama yaitu Kohaku, Sanke, Showa, Hirarinuji dan Kawarigoi.
Taksonomi koi adalah sebagai berikut:
Philum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinoformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies: Carpio
Nilai koi tergantung dari ukuran, bentuk serta keseimbangan pola dan intensitas warna kulit. Koi terbaik adalah yang memiliki intensitas, keseimbangan dan kejernihan warna terbaik. Membeli koi kecil sebaiknya dipilih yang memiliki kepala terbesar, biasanya akan tumbuh menjadi ikan dengan tubuh besar. Bentuk yang paling baik adalah seperti “torpedo”.
1. Pemilihan lokasi & konstruksi wadah
Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat dan air kolam menjadi keruh akibat blooming fitoplankton.
Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar tanaman rusak.
2. Teknik Budidaya
2.1 Kualitas Air
Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut:
- suhu air berkisar 24-26oC,
- pH 7,2-7,4 (agak basa),
- oksigen minimal 3-5 ppm,
- CO2 max 10 ppm,
- nitrit max 0,2.
Air yang digunakan harus terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil. Untuk menjamin tersedianya oksigen dapat digunakan aerator, sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.
2.2. Pakan
Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan, seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati (misalnya tepung kedelai, tepung jagung, tepung gandum, tepung daun, dll) dan bahan hewani (seperti; tepung ikan, tepung kepala udang, tepung cumi,kekerangan dll) serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.
Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.
Pakan alami atau pakan hidup misalnya cacing darah, cacing
tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan phitoplankton dalam kolam.
Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya.
Menurut pengalaman dan penelitian bertahun – tahun, ditemukanlan bahan – bahan aktif yang dapat ditambahkan untuk membuat warna koi lebih cemerlang. Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan loi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang tumbuh di Lumpur. Ganggang yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten. Maka kalau anda ingin menambah warna ikan lebih cemerlang beri makan “krill”, paprika, dan daun marigold, semuanya dapat anda campurkan dalam makanannya. Banyak makanan sumber karoten ini sudah dalam bentuk extract sehingga mudah dicampurkan dengan pellet atau roti.
2.3. Pembenihan
Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
Induk yang baik adalah yang memiliki pola warna bervariasi yang cerah simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg. Kebanyakan pembudidaya memilih untuk membeli koi berkualitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm yang harganya murah untuk dibesarkan menjadi induk.
Secara alami, carp memijah pada musim semi dan menjadi matang gonad dengan menaikkan suhu air. Induk jantan dan betina ditempatkan dalam wadah terpisah (untuk menghindari bertelur yang tidak diinginkan) dan tidak diberi pakan selama beberapa hari.
Koi dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan hormon yang disuntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses pembuahan. Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan dosis 0,2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi akan terjadi 10 jam setelah penyuntikan. Sistem pemijahan tanpa pengurutan/stripping ini disebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena tanpa melukai ikan. Bila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu bantuan proses pembuahan buatan, maka dilakukan pengurutan telur dan sperma (stripping) yang merupakan pilihan terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan dapat menghasilkan 75.000 telur/kg berat badan. Perbandingan jumlah induk dalam proses pemijahan adalah 2 betina dan 1 jantan. Biasanya telur yang dikelurkan oleh induk betina menempel pada substrat (injuk) yang segera dibuahi oleh sperma jantan. Setelah telur dibuahi sebaiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan dipindahkan kedalam wadah penetasan.
2.4. Pendederan
Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling berkualitas baik (22–33 %).
2.5. Pewarnaan
Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik.
Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat karena pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.
2.6. Pra Panen
Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang baik.
Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh.
Inilah cara pembudidayaan ikan mas koki dari Sasystem
Sekian up date koki Hari ini, SasCorporation Terimakasih.
IKAN MAS KOKI DAN PEMBUDIDAYAANNYA
Cara yang tepat untuk membudidayakan, Ikan Mas Koki merupakan ikan hias air tawar yang poluler di tengah masyarakat. Sebagai hobi ataupun sebagai sebuah usaha keduanya perlu dilakukan secara serius dan perawatan yang baik. Sebagai Ikan yang termasuk dalam kategori ikan hias, untuk menghasilkan Ikan Mas Koki berkualitas baik harus dipelihara dalam lingkungan yang baik dan makanan yang mengandung nutrisi yang cukup bagi Ikan. Nutrisi makanan yang baik akan mendukung warna, kesehatan dan kualitas anakan yang baik. Dengan perawatan yang baik dan serius beberapa penghobi mampu Mendulang “Emas” Dari Usaha Ikan Mas Koki .Syarat Lingkungan Hidup Ikan Mas Koki
Lingkungan Hidup Ikan Mas Koki adalah akuarium, Bak semen, Kolam, Bak Fiber dan lain-lain, tergantung media yang dipilih untuk membudidayakan ikan mas Koki. Media apapun yang dipergunakan yang paling penting adalah kualitas air yang selalu terjaga kebersihan dan kondisinya. Air kolam Mas Koki yang baik akan menunjang kelangsungan hidup dan keindahan ikan. Air kolam/akuarium ikan mas koki tidak boleh mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan seperti amoniak yang dihasilkan oleh sisa makanan dan kotoran ikan.Dalam jumlah tertentu amoniak tidak berbahaya bagi ikan mas koki tetapi dalam jumlah banyak akan mengakibatkan kematian pada ikan Mas Koki. Untuk menghilangkan amoniak perlu dilakukan proses filtrasi pada air kolam/akuarium atau mengganti air dalam akuarium/kolam secara periodik. Ada banyak ragam model filter kolamyang bisa dipakai untuk kolam budi daya ikan koki.
Oksigen merupakan elemen penting bagi pertumbuhan ikan mas koki. Agar kandungan oksigen yang terlarut dalam air ( Disolved Oksigen) cukup bagi ikan Mas Koki ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Kepadatan kolam tidak boleh melebihi kapasitas, kolam/akuarium yang terlalu penuh sesak akan menyebabkan ikan berebut oksigen dan kotoran semakin banyak sehingga kandungan amoniak semakin banyak pula. Efek lebih lanjut adalah kematian pada ikan.
- Memberi tambahan aerator pada kolam/akuarium, penambahan aerator sangat penting dalam menambah Disolved Oksigen dalam air. Selain penambahan aerator dalam kolam/akuarim bisa dibuat air terjun dengan pompa air. Air terjun cukup efektif menambah kandungan oksigen.
Merawat Ikan Mas Koki
Merawat Larva Ikan Mas KokiMerawat ikan mas Koki sejak menetas hingga dewasa merupakan proses yang memerlukan kehati-hatian dan ketelatenan. Selain faktor lingkungan air yang baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pada saat awal ikan mas Koki menetas, ia masih memiliki cadangan makanan yang semula dari telur ikan. Sampai 2-3 hari cadangan makanan ini masih cukup untuk mensuplai kebutuhan anakan ikan mas Koki, sehingga tidak perlu diberi makan. Setelah itu pada hari ketiga atau keempat mulai diberikan makanan berupa kutu air yang disaring. Selain kutu air bisa juga diberikan makanan berupa kuning telur rebus. Kurang lebih usia satu minggu hingga 10 hari anakan ikan mas koki diberi makan kutu air dan cacing sutra, setelah usia dua minggu anakan Ikan mas Koki diberi makan dengan Cacing sutra saja . Pada usia ini yang Ika mas Koki sangat rentan terhadap air hujan, maka alangkah baiknya untuk menghindari dari hujan yang deras.
Panen Ikan mas Koki bisa dilakukan mulai umur 22 hari atau satu bulan tergantung keinginan kita. Pada usia sekitar 22 hari harga ikan mas koki telah mencapai 150 hingga 200 rupiah. Panen pada usia ini jika kita ingin memasarkannya sebagai bibit ikan Mas Koki.
Membesarkan Ikan Mas Koki
Setelah usia satu bulan ikan mas koki perlu dipindahkan dalam kolam yang lebih besar, atau dengan kolam yang berukuran sama tetapi kepadatannya dikurangi. Jika lahan memungkinkan bisa dilakukan pembesaran pada kolam lumpur atau sawah. Pembesaran di sawah dengan cahaya matahari yang cukup akan mempercepat pertumbuhan ikan mas koki. Makanan yang diberikan bisa makanan alami atau makanan pelet .Pada proses pembesaran diperlukan waktu 4 hingga 6 minggu, hingga ikan Mas Koki berukuran sebesar jari jempol orang dewasa. Pada ukuran ini harga ikan mas Koki sudah mencapai 2 hingga 5 ribu rupiah.Ikan Mas koki mencapai usia dewasa setelah berumur 4 bulan pada usia ini Ikan mas Koki bisa dijual ke penghobi atau peternak lain. Jika ingin dijadikan indukan Ikan Mas Koki harus dipelihara lagi sampai usia 8 bulan. Pada usia 8 bulan ikan Koki sudah siap untuk dijadikan indukan. Biasanya mulai 4 bulan calon indukan jantan dan betina dipelihara secara terpisah.
Memijahkan Ikan Mas Koki
Untuk menghasilkan anakan ikan Mas Koki yang baik diperlukan pemilihan indukan ikan Mas Koki yang baik pula. Indukan paing tidak sudah berusia 8 bulan dan sudah matang gonad. Indukan yang dipilih adalah ikan Mas Koki yang memiliki kepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.Perbedaan jantan dan betina Induk Jantan Induk Betina Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar. Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba. Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerah-merahan.
Pemijahan ikan mas Koki bisa dilakukan di akuarium, kolam semen atau bak fiber. Pertama kali kolam pemijahan diisi dengan air dan diendapkan kurang lebih selama 24 jam. Masukkan media untuk bertelur berupa tanaman enceng gondok. Selanjutnya masukkan Indukan Ikan Mas Koki yang sudah dipilih pada sore hari. Proses pemijahan ikan Mas Koki akan berlangsung pada malam hari. Pada pagi hari lihat pada akar tanaman enceng gondokm dan perhatikan perubahan perut ikan Mas Koki Betina. Jika pada enceng gondok sudah terdapat telur maka segera angkat indukan ikan mas koki untuk dipindahkan ke kolam/akuarium lain. Tunggu 2-3 hari untuk telur ikan mas Koki menetas dengan sendirinya. Setelah menetas lakukan pemeliharaan seperti langkah di atas.
Ikan Mas Koki merupakan ikan hias air tawar yang poluler di tengah masyarakat. Sebagai hobi ataupun sebagai sebuah usaha keduanya perlu dilakukan secara serius dan perawatan yang baik. Sebagai Ikan yang termasuk dalam kategori ikan hias, untuk menghasilkan Ikan Mas Koki berkualitas baik harus dipelihara dalam lingkungan yang baik dan makanan yang mengandung nutrisi yang cukup bagi Ikan. Nutrisi makanan yang baik akan mendukung warna, kesehatan dan kualitas anakan yang baik. Dengan perawatan yang baik dan serius beberapa penghobi mampu Mendulang “Emas” Dari Usaha Ikan Mas Koki .
Syarat Lingkungan Hidup Ikan Mas Koki
Lingkungan Hidup Ikan Mas Koki adalah akuarium, Bak semen, Kolam, Bak Fiber dan lain-lain, tergantung media yang dipilih untuk membudidayakan ikan mas Koki. Media apapun yang dipergunakan yang paling penting adalah kualitas air yang selalu terjaga kebersihan dan kondisinya. Air kolam Mas Koki yang baik akan menunjang kelangsungan hidup dan keindahan ikan. Air kolam/akuarium ikan mas koki tidak boleh mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan seperti amoniak yang dihasilkan oleh sisa makanan dan kotoran ikan.
Dalam jumlah tertentu amoniak tidak berbahaya bagi ikan mas koki tetapi dalam jumlah banyak akan mengakibatkan kematian pada ikan Mas Koki. Untuk menghilangkan amoniak perlu dilakukan proses filtrasi pada air kolam/akuarium atau mengganti air dalam akuarium/kolam secara periodik. Ada banyak ragam model filter kolamyang bisa dipakai untuk kolam budi daya ikan koki.
Anatomi Ikan Koki
Anatomi Ikan Koki
Oksigen merupakan elemen penting bagi pertumbuhan ikan mas koki. Agar kandungan oksigen yang terlarut dalam air ( Disolved Oksigen) cukup bagi ikan Mas Koki ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
Kepadatan kolam tidak boleh melebihi kapasitas, kolam/akuarium yang terlalu penuh sesak akan menyebabkan ikan berebut oksigen dan kotoran semakin banyak sehingga kandungan amoniak semakin banyak pula. Efek lebih lanjut adalah kematian pada ikan.
Memberi tambahan aerator pada kolam/akuarium, penambahan aerator sangat penting dalam menambah Disolved Oksigen dalam air. Selain penambahan aerator dalam kolam/akuarim bisa dibuat air terjun dengan pompa air. Air terjun cukup efektif menambah kandungan oksigen.
Jika kondisi air secara fisik sudah jernih dan terbebas dari bahan-bahan kimia berbahaya serta cukup oksigen maka keberhasilan dalam budidaya ikan Koki sudah separuh jalan berhasil. Memelihara ikan Mas Koki pada dasarnya menjaga kualitas air dalam konsisi yang optimal.
Kolam Budi Daya Ikan Mas Koki
Kolam Budi Daya Ikan Mas Koki, Gambar:Suaramerdeka
Merawat Ikan Mas Koki
Merawat Larva Ikan Mas Koki
Merawat ikan mas Koki sejak menetas hingga dewasa merupakan proses yang memerlukan kehati-hatian dan ketelatenan. Selain faktor lingkungan air yang baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pada saat awal ikan mas Koki menetas, ia masih memiliki cadangan makanan yang semula dari telur ikan. Sampai 2-3 hari cadangan makanan ini masih cukup untuk mensuplai kebutuhan anakan ikan mas Koki, sehingga tidak perlu diberi makan. Setelah itu pada hari ketiga atau keempat mulai diberikan makanan berupa kutu air yang disaring. Selain kutu air bisa juga diberikan makanan berupa kuning telur rebus. Kurang lebih usia satu minggu hingga 10 hari anakan ikan mas koki diberi makan kutu air dan cacing sutra, setelah usia dua minggu anakan Ikan mas Koki diberi makan dengan Cacing sutra saja . Pada usia ini yang Ika mas Koki sangat rentan terhadap air hujan, maka alangkah baiknya untuk menghindari dari hujan yang deras.
Panen Ikan mas Koki bisa dilakukan mulai umur 22 hari atau satu bulan tergantung keinginan kita. Pada usia sekitar 22 hari harga ikan mas koki telah mencapai 150 hingga 200 rupiah. Panen pada usia ini jika kita ingin memasarkannya sebagai bibit ikan Mas Koki.
Membesarkan Ikan Mas Koki
Setelah usia satu bulan ikan mas koki perlu dipindahkan dalam kolam yang lebih besar, atau dengan kolam yang berukuran sama tetapi kepadatannya dikurangi. Jika lahan memungkinkan bisa dilakukan pembesaran pada kolam lumpur atau sawah. Pembesaran di sawah dengan cahaya matahari yang cukup akan mempercepat pertumbuhan ikan mas koki. Makanan yang diberikan bisa makanan alami atau makanan pelet .Pada proses pembesaran diperlukan waktu 4 hingga 6 minggu, hingga ikan Mas Koki berukuran sebesar jari jempol orang dewasa. Pada ukuran ini harga ikan mas Koki sudah mencapai 2 hingga 5 ribu rupiah.
Ikan Mas koki mencapai usia dewasa setelah berumur 4 bulan pada usia ini Ikan mas Koki bisa dijual ke penghobi atau peternak lain. Jika ingin dijadikan indukan Ikan Mas Koki harus dipelihara lagi sampai usia 8 bulan. Pada usia 8 bulan ikan Koki sudah siap untuk dijadikan indukan. Biasanya mulai 4 bulan calon indukan jantan dan betina dipelihara secara terpisah.
- Aneka Jenis Ikan Mas Koki
- Aneka Jenis Ikan Mas Koki
- Memijahkan Ikan Mas Koki
Untuk menghasilkan anakan ikan Mas Koki yang baik diperlukan pemilihan indukan ikan Mas Koki yang baik pula. Indukan paing tidak sudah berusia 8 bulan dan sudah matang gonad. Indukan yang dipilih adalah ikan Mas Koki yang memiliki kepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
Perbedaan jantan dan betina Induk Jantan Induk Betina Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar. Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba. Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerah-merahan.
Pemijahan ikan mas Koki bisa dilakukan di akuarium, kolam semen atau bak fiber. Pertama kali kolam pemijahan diisi dengan air dan diendapkan kurang lebih selama 24 jam. Masukkan media untuk bertelur berupa tanaman enceng gondok. Selanjutnya masukkan Indukan Ikan Mas Koki yang sudah dipilih pada sore hari. Proses pemijahan ikan Mas Koki akan berlangsung pada malam hari. Pada pagi hari lihat pada akar tanaman enceng gondokm dan perhatikan perubahan perut ikan Mas Koki Betina. Jika pada enceng gondok sudah terdapat telur maka segera angkat indukan ikan mas koki untuk dipindahkan ke kolam/akuarium lain. Tunggu 2-3 hari untuk telur ikan mas Koki menetas dengan sendirinya. Setelah menetas lakukan pemeliharaan seperti langkah di atas. Selamat Mencoba.(Galeriukm).
Bentuk tubuh yang terkadang sering aneh, wajah lucu, sirip cantik, dan prilaku yang gemulai merupakan landasan cerminan untuk mendeskripsikan keindahan ikan yang satu ini. Ikan dengan julukan bahasa Latin Carrasius Auratus, dalam evolusinya tidak pernah lepas dari intervensi tangan manusia.
Berdasarkan riwayatnya, ikan mas koki merupakan salah satu ikan hasil domestikasi tertua di dunia. Ikan bernama latin Catassius Auratus mulai dipelihara di rumah-rumah pada zaman Dinasti Sung di China pada sekitar 960 Masehi. Lalu, mulai dikomersialkan pada Dinasti Ming pada 1368-1644 Masehi.
Ikan mas koki kemudian merambah ke Jepang sekitar 1500 Masehi dan masuk ke benua Eropa sekitar dua abad kemudian. Di Negeri Matahari Terbit, perkembangan varietas mas koki semakin pesat dari hasil perkawinan silang.
Varietas baru dengan bentuk yang variatif seperti yang ada saat ini. Ikan mas koki yang dihasilkan antara lain berbentuk bulat, pendek, benjol-benjol, dan bersirip panjang. Varietas ikan mas koki dari Jepang tersebut kemudian memiliki nama Latin catassius auratus var japonicus.
Dari Jepang, ikan mas koki menyebar ke wilayah Eropa maupun Amerika. Kemudian, menjadi populer karena dapat dijumpai di toko-toko ikan hias di seluruh dunia.
Jenis-jenis ikan Mas Koki yang banyak digemari, antara lain :
Ras bulldog (mata terlihat melotot)
Spencer (adanya jambul di kepala dan sisik yang menarik)
Mutiara (banyak butiran daging disekujur tubuhnya sehingga tampak seperti mutiara yang menempel)
Red head (adanya bintik merah di bagian kepala)
Buble eyes (mata kantong, karena tampak gelembung besar dibagian kantung matanya)
Veil tail (dengan sirip punggung dan ekor yang agak panjang berumbai)
Berikut varietas ikan maskoki yang menjadi unggulan saat ini :
GOLDFISH
Ikan mas koki jenis ini bentuk fisiknya masih seperti ikan karper krusian dan belum banyak terjadi perubahan, dengan warna dasar biru. Sedangkan, warna terbaik pada jenis ikan mas koki adalah merah dan matang tanpa warna perak sedikit pun. Goldfish memunyai ekor terbelah dua (forked). Panjang total ikan mencapai 8 inci, aslinya berasal dari China.
FANTAIL (Loochoo)
Ikan maskoki berekor kipas dan berasal dari China. Masyarakat Jepang menyebut ikan ini ryukin, karena masuk dari China melalui Pulau Ryukyu. Ekornya bersirip kembar, bentuknya mekar dan panjang, dengan sirip ekor melebihi panjang tubuhnya. Panjang totalnya mencapai 3,5 inci.
VEILTAIL
Ikan maskoki berekor rumbai. Sering orang sulit membedakan antara ikan maskoki kipas dan maskoki rumbai. Cara membedakannya, sirip ekor ikan maskoki rumbai panjang dan terbelah menjadi dua (kembar). Sirip ekornya sangat panjang dan bahkan kelihatan mengantung ke bawah, juga memunyai sirip punggung yang tinggi.
Maskoki dapat dipelihara dalam berbagai jenis wadah, mereka biasa dipelihara dalam wadah keramik, akuarium kaca, bak semen dan juga kolam. Selama syarat hidup mereka dipenuhi mereka akan senang hidup ditempat yang disediakan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa maskoki termasuk ikan yang mampu beradaptasi dengan berbagai variasi kualitas air dan juga suhu. Keindahan ikan ini tentunya akan membuat pikiran Anda menjadi segar kembali setelah seharian penuh melakukan aktifi1tas di luar rumah.
IKAN MAS KOKI
Dengan bentuk badannya yang khas, yakni bulat, sirip lebar, dan beberapa ada yang memiliki jambul,
kita bisa dengan mudah mengenalinya. Ikan mas koki ini banyak dikembangkan di negara Cina dan Jepang,
namun ada juga yang berasal dari Belanda, yakni ikan mas koki jenis Oranda yang nama aslinya adalah Hollanda.
Untuk wilayah Indonesia sendiri, ikan mas koki ini banyak dibudidayakan di Kabupaten Magelang. Sedangkan untuk wilayah Yogyakarta,
Tim BinisUKM sempat mengunjungi tempat budidaya ikan mas koki milik Sunaryadi. Bapak berusia 38 tahun ini sudah 4 tahun membudidayakan
ikan mas koki di rumahnya. Bertempat di Mantrijeron Yogyakarta, Yadi-panggilan akrabnya-memiliki koleksi 5 jenis ikan mas koki, yakni
jenis Mutiara, Ranchu, Butterfly, Oranda, dan Ryukin.
Sejak tahun 1998, Yadi memang sudah berkecimpung dalam usaha budidaya ikan hias. Ia lebih memilih budidaya ikan hias karena biaya
operasionalnya yang lebih ringan dari pada budidaya ikan konsumsi. Pada tahun 1998, ia membudidayakan ikan hias jenis Beta atau lebih
dikenal dengan ikan cupang. Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai menambah koleksi ikan hiasnya dengan memelihara ikan guppy selain
ikan beta. Pada tahun 2006, ia pun mulai mencoba membudidayakan ikan mas koki. Awalnya ia belajar membudidayakan ikan mas koki dari
rekan-rekannya yang biasa mengadakan kontes ikan mas koki di wilayah Yogyakarta. Dari situ, ia mendapat banyak pengetahuan tentang
ikan mas koki, ditambah pengalamannya memperlakukan beberapa jenis ikan hias, ia pun berani mencoba membudidayakan ikan mas koki yang
menBapak Sunaryadi 250x187 Ikan Mas Koki Yang Membawa Hokiurut banyak orang sulit untuk dibudidayakan.
Berkat ketekunan dan kesabarannya, ia pun bisa membudidayakan ikan mas koki tersebut, bahkan ikan mas koki yang ia miliki pertama
kali masih hidup hingga sekarang. Langkah yang ia lakukan selanjutnya adalah memasarkan ikan mas koki hasil budidayanya. Awalnya ia
menawarkan ke pedagang-pedagang ikan hias, dan diakuinya itu sebagai satu perjuangan yang biasa ketika memulai usaha. Hingga akhirnya
saat ini ia justru kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar. Selain lahan untuk budidaya yang masih kurang, pembudidaya ikan mas koki
di Yogyakarta juga masih sangat jarang, tak ayal banyak pesanan yang terpaksa ditunda, dan beberapa pelanggan setianya biasanya pun
bersabar untuk mendapatkan ikan mas koki milik bapak satu putra ini.
Kini, di rumahnya yaAnakan Ikan Koki 250x187 Ikan Mas Koki Yang Membawa Hoking sederhana, Yadi biasa menerima orderan ikan mas koki
untuk para pedagang ikan dengan kisaran order 500-1.000 ekor. Selain itu, ia juga memiliki pelanggan dari kalangan penggemar ikan mas
koki ini. Untuk kalangan penggemar, biasanya Yadi menjual ikan mas koki miliknya yang berkualitas Great A atau kualitas terbaik dengan
rata-rata harga 100 ribu rupiah per ekor. Untuk ikan mas koki dengan kualifikasi Great A ini biasanya memang digunakan untuk kontes, bahkan
ia pernah menjual ikan mas kokinya yang menang kontes dengan harga 1 juta rupiah. Karena terkendala modal untuk mengembangkan usahanya, saat
ini Yadi mengaku baru bisa mendapatkan omset rata-rata 2 juta rupiah per bulan, dengan keuntungan bersih sekitar 1,5 juta rupiah. Perawatan
yang tidak terlalu rumit, tingkat reproduksi yang tinggi, dan biaya operasional yang rendah inilah yang menjadi alasan utama Yadi untuk focus
mengembangkan usaha ikan mas koki miliknya, meskipun ia masih membudidayakan ikan hias jenis yang lain, namun diakui bahwa ikan mas koki ini
lebih menjanjikan. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda. Salam sukses.
ikan mas koki |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ikan Mas Koki