Ikan mas Koki VS Ikan mas
Ikan mas koki
Berdasarkan riwayatnya, ikan maskoki merupakan salah satu ikan hasil domestikasi tertua di dunia. Ikan bernama latin Catassius auratus mulai dipelihara di rumah-rumah pada zaman Dinasti Sung di China pada sekitar 960 Masehi. Lalu, mulai dikomersialkan pada Dinasti Ming pada 1368-1644 Masehi.
Ikan maskoki kemudian merambah ke Jepang sekitar 1500 Masehi dan masuk ke benua Eropa sekitar dua abad kemudian. Di Negeri Matahari Terbit, perkembangan varietas maskoki semakin pesat dari hasil perkawinan silang. Dihasilkan varietas baru dengan bentuk yang variatif seperti yang ada saat ini. Ikan maskoki yang dihasilkan antara lain berbentuk bulat, pendek, benjol-benjol, dan bersirip panjang.
Varietas ikan maskoki dari Jepang tersebut kemudian memiliki nama Latin catassius auratus var japonicus. Dari Jepang, ikan maskoki menyebar ke wilayah Eropa maupun Amerika. Kemudian, menjadi populer karena dapat dijumpai di toko-toko ikan hias di seluruh dunia.
Jenis-jenis yang banyak digemari saat ini antara lain :
Ras bulldog (mata terlihat melotot)
Spencer (adanya jambul di kepala dan sisik yang menarik)
Mutiara (banyak butiran daging disekujur tubuhnya sehingga tampak seperti mutiara yang menempel)
Red head (adanya bintik merah di bagian kepala)
Buble eyes (mata kantong,karena tampak gelembung besar dibagian kantung matanya)
Veil tail (dengan sirip punggung dan ekor yang agak panjang berumbai)
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berikut varietas ikan maskoki yang menjadi unggulan saat ini :
1. Goldfish: Ikan maskoki jenis ini bentuk fisiknya masih seperti ikan karper krusian dan belum banyak terjadi perubahan, dengan warna dasar biru. Sedangkan, warna terbaik pada jenis ikan maskoki adalah merah dan mantang tanpa warna perak sedikit pun. Goldfish memunyai ekor terbelah dua (forked). Panjang total ikan mencapai 8 inci, aslinya berasal dari China.
2. Fantail (Loochooo): Ikan maskoki berekor kipas dan berasal dari China. Masyarakat Jepang menyebut ikan ini ryukin, karena masuk dari China melalui Pulau Ryukyu. Ekornya bersirip kembar, bentuknya mekar dan panjang, dengan sirip ekor melebihi panjang tubuhnya. Panjang totalnya mencapai 3,5 inci.
3. Veiltail: Ikan maskoki berekor rumbai. Sering orang sulit membedakan antara ikan maskoki kipas dan maskoki rumbai. Cara membedakannya, sirip ekor ikan maskoki rumbai panjang dan terbelah menjadi dua (kembar). Sirip ekornya sangat panjang dan bahkan kelihatan mengantung ke bawah, juga memunyai sirip punggung yang tinggi.
4. Teleskop: Ikan maskoki dengan ciri khas matanya yang mencuat keluar, seolah-olah matanya memakai teleskop. Perkawinan antara maskoki lionhead ranchu dan mas koki teleskop menghasilkan ikan mas koki demerancu.
5. Oranda: Ikan maskoki jenis ini memiliki kepala mirip singa, namun memunyai sirip punggung. Warna oranda yang terkenal adalah tancho oranda yaitu badannnya berwarna putih dan di atas kepalanya terdapat warna merah.
6. Lionhead: Ikan maskoki yang memunyai kepala mirip kepala singa, namun tidak mempunyai sirip punggung, sirip anal, dan sirip ekor pendek dan kaku.
7. Nirwana (celestial): Ikan maskoki dengan ciri khas bentuk pupil matanya yang menghadap ke atas. Karena bentuk matanya yang demikian menyebabkan ikan ini sulit memenangi kompetisi pakan dengan ikan lain. Oleh karena itu, ikan ini hanya cocok dipelihara dengan varietas yang sama. Ciri lain adalah warnanya oranye metalik dan tidak memunyai sirip punggung.
8. Burik: Ikan maskoki yang memiliki warna beraneka ragam. Varietas mas koki burik yang terkenal adalah shubunkin bristol.
9. Komet: Ikan maskoki yang ekornya yang berbentuk seperti garpu, memanjang, dan lebih panjang daripada badannya. Karena itu ekornya yang memanjang itu ia disebut komet.
10. Bubble eyes: Ikan maskoki yang memiliki mata normal, namun pelupuknya menggelembung seperti balon. Gelembung ini mulai tumbuh setelah ikan berumur tiga bulan. Ciri lainnya adalah ikan ini tidak memunyai sirip punggung.
ll. Sisik Mutiara: Ikan maskoki yang sisiknya seperti mutiara. Warna itu muncul di permukaan kulit, kalau diraba terasa berbintil.
12. Blackmoor: Ikan maskoki dengan ciri warnanya yang hitam kelam. Pada usia muda ikan ini berwarna coklat kemerahan. Adapun ekornya seperti kipas dan matanya berkembang seperti maskoki teleskop.
13. Kaliko: Sesuai namanya ikan ini berwarna-warni, warna yang muncul biasanya kuning, hitam, merah, dan putih.
http://4rumah.blogspot.com/2013/12/rumah-sederhana-minimalis-2014.html Anak ikan yang telah menetas, dipelihara di akuarium dan bak-bak pembesaran secara intensif. Ikan yang baru menetas (burayak) diberi pakan kuning telur yang dihancurkan. Selanjutnya burayak tersebut diberi pakan artemia, sebangsa udang mikro yang harus ditetaskan dan diternak terlebih dahulu (dikulturkan). Artemia merupakan pakan burayak paling baik, namun masih harus diimpor. Selain artemia, burayak juga bisa diberi cacing sutera dan kutu air. Kultur cacing sutera dan kutu air relatif lebih murah dibanding dengan artemia. Secara pelan-pelan burayak harus sudah mulai diberi pakan pelet halus berkadar protein tinggi. Pemeliharaan burayak ini bisa tetap dilakukan di akuarium, tetapi kebanyakan pembenih ikan mas memeliharanya di bak-bak kecil. Akuarium maupun bak-bak ini harus tetap dilengkapi aerator dan filter untuk sirkulasi air. Kecuali lokasi pembenihan ikan tersebut memang memiliki sumber air yang melimpah. Pemeliharaan burayak dilanjutkan sampai mencapai ukuran kebul, yakni benih ikan ukuran sekitar 3 cm. Benih kebul ini biasanya terus dibesarkan lagi hingga menjadi putihan, yakni benih ukuran 6 sd. 8 cm. Dari putihan ini peternak ikan menggemukkannya menjadi ikan konsumsi ukuran 100 gram, 250 gram atau 0,5 kg.
Kemajuan teknologi budidaya ikan mas juga ditandai dengan diciptakannya kolam air deras dan karamba. Kolam air deras memungkinkan pemeliharaan ikan mas secara intensif dengan padat penebaran tinggi. Sebab dengan kolam air deras, maka suplai oksigen akan selalu terjamin. Arus air yang deras juga menuntut ikan untuk terus bergerak dan berebut pakan. Pemeliharaan dalam karamba jaring apung di waduk, sungai atau danau juga memungkinkan pemeliharaan secara intensif. Namun pemeliharaan dengan karamba jaring apung ini, rawan pencemaran serta bahaya keracunan limbah industri. Di waduk Saguling dan Cirata, Jawa Barat, beberapa kali terjadi kasus kematian ikan secara massal akibat keracunan limbah pabrik. Sementara di danau Toba, justru limbah kotoran ikan serta pakan yang tidak terkonsumsi dan mengendap di dasar danau yang mencemari parairan.
Perusahaan-perusahaan pakan ikan pun ikut pula mendukung percepatan pertumbuhan ikan mas konsumsi. Tahun-tahun 1980an, ikan mas konsumsi rata-rata berbobot 0,5 sd. 1 kg. per ekor. Secara tradisional, pembesaran ikan berbobot 100 gram menjadi 0,5 sd. 1 kg. memerlukan jangka waktu pemeliharaan satu tahun. Namun saat ini, ukuran ikan konsumsi justru mengecil. Paling besar, ikan mas konsumsi di pasar tradisional atau pasar swalayan berukuran 250 sd. 300 gram per ekor atau tiap kg. berisi 3 sd. 4 ekor ikan. Ikan mas yang dijadikan lauk rapat dinas di kawasan Puncak itu malahan hanya berbobot antara 80 sd. 100 gram per ekor. Biasanya, untuk keperluan lauk massal seperti ini, para pengelola hotel di kawasan Puncak sudah memiliki langganan pemasok ikan, yang mengambil langsung dari karamba jaring apung di waduk Cirata. Ada pula yang disuplai oleh kolam-kolam ikan mas air deras di sekitar Cisarua, Bogor dan Sukabumi. Karenanya, kondisi ikan mas itu masih sangat segar, hingga ketika digoreng rasanya juga lezat.
Konsumen ikan mas di Thailand dan Taiwan malahan lebih ekstrim lagi. Di sana ikan mas sudah dikonsumsi ketika masih berupa benih ukuran 5 sd. 7 cm. Cara mengkonsumsinya dengan digoreng kering, seperti halnya masyarakat pedesaan kita mengkonsumsi ikan wader pari (Rasbora argyrotania), yang pernah hidup melimpah di perairan umum di Asia Tenggara. Sepintas, para pengunjung hotel dan restoran bintang akan mengira bahwa yang dikonsumsinya adalah ikan wader pari dan bukan anak ikan mas. Konsumen ikan mas ukuran besar, di atas 0,5 kg. saat ini hanya sebatas restoran ikan goreng dan bakar khas sunda. Selain itu ikan mas ukuran di atas 0,5 kg. juga masih tetap diperlukan untuk menu ikan pepes. Sebab ikan mas dengan ukuran di bawah 0,5 kg. tetap dianggap masih terlalu kecil untuk dihidangkan sebagai ikan pepes.
Beda dengan ikan nila maupun mujair, maka ikan mas harus dipasarkan dalam kondisi hidup. Meskipun akhirnya si pembeli di pasar swalayan maupun pasar tradisional, akan meminta penjualnya untuk memotong dan membersihkan ikan itu langsung di lokasi penjualan. Sama halnya dengan di restoran-restoran ikan goreng, konsumen harus melihat bahwa ikannya masih hidup dan segar ketika akan digoreng dan dihidangkan. Karena sifat pasarnya demikian, maka distribusi ikan mas memerlukan wadah berisi air dengan oksigen. Terutama untuk pengiriman jarak jauh. Untuk pengiriman jarak dekat, cukup dengan aerator. Perlakuan aerator ini sama halnya dengan ikan mas yang didisplai di pasar-pasar tardisional. Di pasar tradisional pun, ikan mas dan lele juga dipasarkan dalam kondisi hidup. Beda dengan nila dan patin yang dijual sudah dalam kondisi mati. Meskipun budidaya ikan mas sudah berkembang sejak lama di Indonesia, namun saat ini pamornya kalah dengan ikan nila. Namun populasi ikan mas masih tetap lebih besar dibanding ikan nila. Konsumen utama nila adalah warung padang. Sementara lele banyak dipasarkan oleh warung pecel lele di kakilima. Ikan mas ukuran 100 gram saat ini justru banyak diserap secara massal oleh hotel, restoran, asrama dan rumahsakit untuk lauk murah meriah, karena harganya yang relatif murah. Penanganan massal ikan mas juga relatif mudah dibandingkan dengan nila, karena siripnya tidak berduri tajam. Pasar massal inilah yang menyebabkan agribisnis ikan mas, sampai saat ini tetap menduduki ranking tertinggi dibandingan dengan lele dan nila. Teknologi pemberian hormon Methyl Testosterone untuk menciptakan ikan mas jantan juga dilakukan, seperti halnya pada budidaya nila gift. Sebab rongga perut ikan mas jantan relatif kecil dibanding yang betina. Pertumbuhan ikan jantan pun jauh lebih pesat dari betinanya.
IKAN MAS KOKI JAMBUL CINTA
Ini dia Koki Hasil budidaya asli Cina yang Terbaru, baru di pasarkan sekitar 2 bulan yg lalu karna dalam proses pembesaran di sana. koki jenis ini berhasil di dapatkan dari perkawinan silang yang cukup lama, dan harga'nya masih di atas rata rata koki yang di hasilkan, dan saya menamai'nya "KOKI JAMBUL CINTA".Koki Jambul Cinta