10 ALASAN KELEBIHAN SERTA KEUNTUNGAN MEMILIKI PROPERTI DI AUSTRALIA
10 ALASAN KELEBIHAN SERTA KEUNTUNGAN MEMILIKI PROPERTI DI AUSTRALIA
10 Alasan Kelebihan serta Keuntungan Memiliki Properti di Australia,
Pertumbuhan tingkat property saat ini alami booming dan bergairah di semua negara negara yang meningkat pertumbuhan ekonominya . Para pengembang berlomba melakukan pembangunan dan menawarkan unit propertinya. Entah itu apartemen, komersial, kondotel, dll.
Dari sisi investor, sangat meyakini salah satu portfolio investasi jangka panjang yang pasti menghasilkan yield atau profit yang tinggi adalah melalui instrument properti.
Jika anda termasuk kelompok yang gemar melakukan investasi di property, taka da salah nya untuk menanamkan dana nya di property Australia.
Adapun keuntungan dan kelebihan memiliki property di Australia sbb :
1. Pemerintah Australia sangat menjamin perlindungan keamanan bagi para investor properti. Investor yang membeli property, cukup membayar uang muka 10 % dan jika property masih dalam tahap pembangunan , investor membayar lagi sebesar 20 % saat tahap penyerahan kunci. Sedangkan sisa pembayaran sebesar 70% dapat dicicil melalui skema perbankan. Jadi dapat dipastikan setiap pengembang atau developer harus mempunyai dana yang kuat untuk cash flow nya. Tidak ada cerita pengembang melakukan pembangunan propertinya dengan dana yang dibiayai oleh konsumen, sebagaimana halnya yang terjadi di Indonesia. Tidaklah mengherankan seringkali terjadi konsumen ditipu oleh pengembang yang nakal, yang membawa lari dana yang telah disetor konsumen.
2. Setiap pengembang diwajibkan memiliki legalitas yang jelas. Misalnya pengaturan standar konstruksi sehingga pembeli memiliki kepastian bahwa pembangunan property akan dibangun sesuai dengan gambar dan raw material yang digunakan.
3. Adanya kepastian perlindungan bagi pemilik property. Hal ini berguna untuk menghindari tenan yang tidak melakukan pembayaran sewa.
4. Pemerintah juga terbuka untuk mensupport bagi pembeli warga asing.
5. Tingkat kelahiran yang tinggi, banyaknya pendatang yang masuk ke Australia, masuk nya para pelajar dan mahasiswa ke kota-kota Australia mengakibatkan lebih banyak nya permintaan terhadap hunian dibandingkan dengan pasokan properti yang ada. Kondisi yang tidak seimbang ini tentu akan semakin mendorong kenaikan property di Australia.
6. Di kuartal pertama tahun ini, tercatat adanya kenaikan harga property di hampir semua kota di Australia rata-rata sebesar 3.5%. Jika kenaikan ini stabil, maka bisa dihitung berapa perolehan investasi yang diperoleh dalam kurun waktu 1 tahun. Sungguh suatu yield yang sangat menjanjikan. Kenaikan harga bulan lalu meningkat sebesar 2.3 %. Hal ini membuktikan pasar property di Australia sedang bergairah dan booming. Kota yang mengalami peningkatan tertinggi adalah Melbourne alami kenaiakn sebesar 5,4 % di kuartal pertama ini, diikuti oleh Sydney yang mengalami peningkatan sebesar 4.4 %
7. Lokasi property yang dipilih para pengembang pada umumnya berada di kawasan CBD, dikelilingi oleh pusat perbelanjaan, infrastrukutur umum, dekat dengan jalur transportasi, pusat pendidikan. Yang pastinya property di kawasan seperti ini dipastikan setiap tahun akan terus meningkat secara signifikan, yang menjaidkan portfolio invetsasi anda akan terus bertambah.
8. Menurut survei dari Colliers International Indonesia, bahwa Australia dianggap sebagai salah satu pilihan investasi property yang menguntungkan selain dari Inggris, serta Amerika Serikat. Dan kota Melbourne serta Sydney terpilih menjadi kota favorit bagi kalangan konsumen property Indonesia serta China. Colliers mencata bahwa di Sydney harga rumah pada bulan januari 2014 alami lonjakan 14 % lebih tinggi dibandingkan periode Januari tahun 2013. Sedangkan untuk harga apartemen meloncat sebesar 10.8%. kenaikan harga property pada seanajang tahun 2013 di Melbourne dan Sydney diprediksi akan melanjutkan kenaikan nya pada tahun ini.
9. Pasaran penyewaan properti di Australia juga masih sangat menjanjikan, sehingga pemilik mendapatkan harga sewa yang high yield.
10. Saat Bank Sentral ( RBA ) memangkas suku bunga menjadi 0.25 %, memberikan dampak suku bunga juga menurun.
Dari ke 10 point yang telah dikemukaan diatas, maka bagi anda yang sedang mempertimbangkan ke property mana sebaiknya yang akan dipilih sebagai pilihan instrumen investasi nya ? Maka tak ada salah nya Anda membeli property di Australia. Saat ini adalah saat yang sangat baik dan tepat untuk membeli properti di Australia.
Kami tawarkan pilihan property dari pengembang ternama di Australia,
Kisaran harga yang ditawarkan berkisar dari harga Rp 5 miliar s/d Rp 30 miliar. Dan semua ada di kawasan Sydney, sebagai kota yang termasuk alami kenaikan harga apartemen di Australia
Inspiring Iwan Sunito, CEO Crown International Holding Group – Pressure Makes Diamond from Pangkalan Bun, Borneo to Bondi, Australia (CLICK HERE)
simproralty.co.id
10 Alasan Kelebihan serta Keuntungan Memiliki Properti di Australia,
Pertumbuhan tingkat property saat ini alami booming dan bergairah di semua negara negara yang meningkat pertumbuhan ekonominya . Para pengembang berlomba melakukan pembangunan dan menawarkan unit propertinya. Entah itu apartemen, komersial, kondotel, dll.
Dari sisi investor, sangat meyakini salah satu portfolio investasi jangka panjang yang pasti menghasilkan yield atau profit yang tinggi adalah melalui instrument properti.
Jika anda termasuk kelompok yang gemar melakukan investasi di property, taka da salah nya untuk menanamkan dana nya di property Australia.
Adapun keuntungan dan kelebihan memiliki property di Australia sbb :
1. Pemerintah Australia sangat menjamin perlindungan keamanan bagi para investor properti. Investor yang membeli property, cukup membayar uang muka 10 % dan jika property masih dalam tahap pembangunan , investor membayar lagi sebesar 20 % saat tahap penyerahan kunci. Sedangkan sisa pembayaran sebesar 70% dapat dicicil melalui skema perbankan. Jadi dapat dipastikan setiap pengembang atau developer harus mempunyai dana yang kuat untuk cash flow nya. Tidak ada cerita pengembang melakukan pembangunan propertinya dengan dana yang dibiayai oleh konsumen, sebagaimana halnya yang terjadi di Indonesia. Tidaklah mengherankan seringkali terjadi konsumen ditipu oleh pengembang yang nakal, yang membawa lari dana yang telah disetor konsumen.
2. Setiap pengembang diwajibkan memiliki legalitas yang jelas. Misalnya pengaturan standar konstruksi sehingga pembeli memiliki kepastian bahwa pembangunan property akan dibangun sesuai dengan gambar dan raw material yang digunakan.
3. Adanya kepastian perlindungan bagi pemilik property. Hal ini berguna untuk menghindari tenan yang tidak melakukan pembayaran sewa.
4. Pemerintah juga terbuka untuk mensupport bagi pembeli warga asing.
5. Tingkat kelahiran yang tinggi, banyaknya pendatang yang masuk ke Australia, masuk nya para pelajar dan mahasiswa ke kota-kota Australia mengakibatkan lebih banyak nya permintaan terhadap hunian dibandingkan dengan pasokan properti yang ada. Kondisi yang tidak seimbang ini tentu akan semakin mendorong kenaikan property di Australia.
6. Di kuartal pertama tahun ini, tercatat adanya kenaikan harga property di hampir semua kota di Australia rata-rata sebesar 3.5%. Jika kenaikan ini stabil, maka bisa dihitung berapa perolehan investasi yang diperoleh dalam kurun waktu 1 tahun. Sungguh suatu yield yang sangat menjanjikan. Kenaikan harga bulan lalu meningkat sebesar 2.3 %. Hal ini membuktikan pasar property di Australia sedang bergairah dan booming. Kota yang mengalami peningkatan tertinggi adalah Melbourne alami kenaiakn sebesar 5,4 % di kuartal pertama ini, diikuti oleh Sydney yang mengalami peningkatan sebesar 4.4 %
7. Lokasi property yang dipilih para pengembang pada umumnya berada di kawasan CBD, dikelilingi oleh pusat perbelanjaan, infrastrukutur umum, dekat dengan jalur transportasi, pusat pendidikan. Yang pastinya property di kawasan seperti ini dipastikan setiap tahun akan terus meningkat secara signifikan, yang menjaidkan portfolio invetsasi anda akan terus bertambah.

9. Pasaran penyewaan properti di Australia juga masih sangat menjanjikan, sehingga pemilik mendapatkan harga sewa yang high yield.
10. Saat Bank Sentral ( RBA ) memangkas suku bunga menjadi 0.25 %, memberikan dampak suku bunga juga menurun.
Dari ke 10 point yang telah dikemukaan diatas, maka bagi anda yang sedang mempertimbangkan ke property mana sebaiknya yang akan dipilih sebagai pilihan instrumen investasi nya ? Maka tak ada salah nya Anda membeli property di Australia. Saat ini adalah saat yang sangat baik dan tepat untuk membeli properti di Australia.
Kami tawarkan pilihan property dari pengembang ternama di Australia,
Kisaran harga yang ditawarkan berkisar dari harga Rp 5 miliar s/d Rp 30 miliar. Dan semua ada di kawasan Sydney, sebagai kota yang termasuk alami kenaikan harga apartemen di Australia
Inspiring Iwan Sunito, CEO Crown International Holding Group – Pressure Makes Diamond from Pangkalan Bun, Borneo to Bondi, Australia (CLICK HERE)
simproralty.co.id
10 ALASAN KELEBIHAN SERTA KEUNTUNGAN MEMILIKI PROPERTI DI AUSTRALIA
10 ALASAN KELEBIHAN SERTA KEUNTUNGAN MEMILIKI PROPERTI DI AUSTRALIA
10 Alasan Kelebihan serta Keuntungan Memiliki Properti di Australia,
Pertumbuhan tingkat property saat ini alami booming dan bergairah di semua negara negara yang meningkat pertumbuhan ekonominya . Para pengembang berlomba melakukan pembangunan dan menawarkan unit propertinya. Entah itu apartemen, komersial, kondotel, dll.
Dari sisi investor, sangat meyakini salah satu portfolio investasi jangka panjang yang pasti menghasilkan yield atau profit yang tinggi adalah melalui instrument properti.
Jika anda termasuk kelompok yang gemar melakukan investasi di property, taka da salah nya untuk menanamkan dana nya di property Australia.
Adapun keuntungan dan kelebihan memiliki property di Australia sbb :
1. Pemerintah Australia sangat menjamin perlindungan keamanan bagi para investor properti. Investor yang membeli property, cukup membayar uang muka 10 % dan jika property masih dalam tahap pembangunan , investor membayar lagi sebesar 20 % saat tahap penyerahan kunci. Sedangkan sisa pembayaran sebesar 70% dapat dicicil melalui skema perbankan. Jadi dapat dipastikan setiap pengembang atau developer harus mempunyai dana yang kuat untuk cash flow nya. Tidak ada cerita pengembang melakukan pembangunan propertinya dengan dana yang dibiayai oleh konsumen, sebagaimana halnya yang terjadi di Indonesia. Tidaklah mengherankan seringkali terjadi konsumen ditipu oleh pengembang yang nakal, yang membawa lari dana yang telah disetor konsumen.
2. Setiap pengembang diwajibkan memiliki legalitas yang jelas. Misalnya pengaturan standar konstruksi sehingga pembeli memiliki kepastian bahwa pembangunan property akan dibangun sesuai dengan gambar dan raw material yang digunakan.
3. Adanya kepastian perlindungan bagi pemilik property. Hal ini berguna untuk menghindari tenan yang tidak melakukan pembayaran sewa.
4. Pemerintah juga terbuka untuk mensupport bagi pembeli warga asing.
5. Tingkat kelahiran yang tinggi, banyaknya pendatang yang masuk ke Australia, masuk nya para pelajar dan mahasiswa ke kota-kota Australia mengakibatkan lebih banyak nya permintaan terhadap hunian dibandingkan dengan pasokan properti yang ada. Kondisi yang tidak seimbang ini tentu akan semakin mendorong kenaikan property di Australia.
6. Di kuartal pertama tahun ini, tercatat adanya kenaikan harga property di hampir semua kota di Australia rata-rata sebesar 3.5%. Jika kenaikan ini stabil, maka bisa dihitung berapa perolehan investasi yang diperoleh dalam kurun waktu 1 tahun. Sungguh suatu yield yang sangat menjanjikan. Kenaikan harga bulan lalu meningkat sebesar 2.3 %. Hal ini membuktikan pasar property di Australia sedang bergairah dan booming. Kota yang mengalami peningkatan tertinggi adalah Melbourne alami kenaiakn sebesar 5,4 % di kuartal pertama ini, diikuti oleh Sydney yang mengalami peningkatan sebesar 4.4 %
7. Lokasi property yang dipilih para pengembang pada umumnya berada di kawasan CBD, dikelilingi oleh pusat perbelanjaan, infrastrukutur umum, dekat dengan jalur transportasi, pusat pendidikan. Yang pastinya property di kawasan seperti ini dipastikan setiap tahun akan terus meningkat secara signifikan, yang menjaidkan portfolio invetsasi anda akan terus bertambah.
8. Menurut survei dari Colliers International Indonesia, bahwa Australia dianggap sebagai salah satu pilihan investasi property yang menguntungkan selain dari Inggris, serta Amerika Serikat. Dan kota Melbourne serta Sydney terpilih menjadi kota favorit bagi kalangan konsumen property Indonesia serta China. Colliers mencata bahwa di Sydney harga rumah pada bulan januari 2014 alami lonjakan 14 % lebih tinggi dibandingkan periode Januari tahun 2013. Sedangkan untuk harga apartemen meloncat sebesar 10.8%. kenaikan harga property pada seanajang tahun 2013 di Melbourne dan Sydney diprediksi akan melanjutkan kenaikan nya pada tahun ini.
9. Pasaran penyewaan properti di Australia juga masih sangat menjanjikan, sehingga pemilik mendapatkan harga sewa yang high yield.
10. Saat Bank Sentral ( RBA ) memangkas suku bunga menjadi 0.25 %, memberikan dampak suku bunga juga menurun.
Dari ke 10 point yang telah dikemukaan diatas, maka bagi anda yang sedang mempertimbangkan ke property mana sebaiknya yang akan dipilih sebagai pilihan instrumen investasi nya ? Maka tak ada salah nya Anda membeli property di Australia. Saat ini adalah saat yang sangat baik dan tepat untuk membeli properti di Australia.
Kami tawarkan pilihan property dari pengembang ternama di Australia,
Kisaran harga yang ditawarkan berkisar dari harga Rp 5 miliar s/d Rp 30 miliar. Dan semua ada di kawasan Sydney, sebagai kota yang termasuk alami kenaikan harga apartemen di Australia
Inspiring Iwan Sunito, CEO Crown International Holding Group – Pressure Makes Diamond from Pangkalan Bun, Borneo to Bondi, Australia (CLICK HERE)
simproralty.co.id
10 Alasan Kelebihan serta Keuntungan Memiliki Properti di Australia,
Pertumbuhan tingkat property saat ini alami booming dan bergairah di semua negara negara yang meningkat pertumbuhan ekonominya . Para pengembang berlomba melakukan pembangunan dan menawarkan unit propertinya. Entah itu apartemen, komersial, kondotel, dll.
Dari sisi investor, sangat meyakini salah satu portfolio investasi jangka panjang yang pasti menghasilkan yield atau profit yang tinggi adalah melalui instrument properti.
Jika anda termasuk kelompok yang gemar melakukan investasi di property, taka da salah nya untuk menanamkan dana nya di property Australia.
Adapun keuntungan dan kelebihan memiliki property di Australia sbb :
1. Pemerintah Australia sangat menjamin perlindungan keamanan bagi para investor properti. Investor yang membeli property, cukup membayar uang muka 10 % dan jika property masih dalam tahap pembangunan , investor membayar lagi sebesar 20 % saat tahap penyerahan kunci. Sedangkan sisa pembayaran sebesar 70% dapat dicicil melalui skema perbankan. Jadi dapat dipastikan setiap pengembang atau developer harus mempunyai dana yang kuat untuk cash flow nya. Tidak ada cerita pengembang melakukan pembangunan propertinya dengan dana yang dibiayai oleh konsumen, sebagaimana halnya yang terjadi di Indonesia. Tidaklah mengherankan seringkali terjadi konsumen ditipu oleh pengembang yang nakal, yang membawa lari dana yang telah disetor konsumen.
2. Setiap pengembang diwajibkan memiliki legalitas yang jelas. Misalnya pengaturan standar konstruksi sehingga pembeli memiliki kepastian bahwa pembangunan property akan dibangun sesuai dengan gambar dan raw material yang digunakan.
3. Adanya kepastian perlindungan bagi pemilik property. Hal ini berguna untuk menghindari tenan yang tidak melakukan pembayaran sewa.
4. Pemerintah juga terbuka untuk mensupport bagi pembeli warga asing.
5. Tingkat kelahiran yang tinggi, banyaknya pendatang yang masuk ke Australia, masuk nya para pelajar dan mahasiswa ke kota-kota Australia mengakibatkan lebih banyak nya permintaan terhadap hunian dibandingkan dengan pasokan properti yang ada. Kondisi yang tidak seimbang ini tentu akan semakin mendorong kenaikan property di Australia.
6. Di kuartal pertama tahun ini, tercatat adanya kenaikan harga property di hampir semua kota di Australia rata-rata sebesar 3.5%. Jika kenaikan ini stabil, maka bisa dihitung berapa perolehan investasi yang diperoleh dalam kurun waktu 1 tahun. Sungguh suatu yield yang sangat menjanjikan. Kenaikan harga bulan lalu meningkat sebesar 2.3 %. Hal ini membuktikan pasar property di Australia sedang bergairah dan booming. Kota yang mengalami peningkatan tertinggi adalah Melbourne alami kenaiakn sebesar 5,4 % di kuartal pertama ini, diikuti oleh Sydney yang mengalami peningkatan sebesar 4.4 %
7. Lokasi property yang dipilih para pengembang pada umumnya berada di kawasan CBD, dikelilingi oleh pusat perbelanjaan, infrastrukutur umum, dekat dengan jalur transportasi, pusat pendidikan. Yang pastinya property di kawasan seperti ini dipastikan setiap tahun akan terus meningkat secara signifikan, yang menjaidkan portfolio invetsasi anda akan terus bertambah.

9. Pasaran penyewaan properti di Australia juga masih sangat menjanjikan, sehingga pemilik mendapatkan harga sewa yang high yield.
10. Saat Bank Sentral ( RBA ) memangkas suku bunga menjadi 0.25 %, memberikan dampak suku bunga juga menurun.
Dari ke 10 point yang telah dikemukaan diatas, maka bagi anda yang sedang mempertimbangkan ke property mana sebaiknya yang akan dipilih sebagai pilihan instrumen investasi nya ? Maka tak ada salah nya Anda membeli property di Australia. Saat ini adalah saat yang sangat baik dan tepat untuk membeli properti di Australia.
Kami tawarkan pilihan property dari pengembang ternama di Australia,
Kisaran harga yang ditawarkan berkisar dari harga Rp 5 miliar s/d Rp 30 miliar. Dan semua ada di kawasan Sydney, sebagai kota yang termasuk alami kenaikan harga apartemen di Australia
Inspiring Iwan Sunito, CEO Crown International Holding Group – Pressure Makes Diamond from Pangkalan Bun, Borneo to Bondi, Australia (CLICK HERE)
simproralty.co.id
Membangun laba property hingga daratan Aussie Australia
Membangun laba property hingga daratan aussie
Tawaran properti residensial asal Australia terus berdatangan ke Indonesia. Peluang investasi properti tempat tinggal di Negeri Kanguru ini juga masih menarik. Tidak percaya? Simak penuturan para pelaku dalam tulisan berikut.
Anda yang berdompet tebal dan tengah mencari sarana investasi alternatif mungkin bisa mencoba menjajal
investasi properti residensial di Australia. Berbeda dengan pasar properti residensial di Singapura yang kenaikan harganya sudah cenderung terbatas, bahkan di sebagian daerah malah turun, harga properti tempat tinggal di Australia masih terus cenderung naik.
Besaran kenaikannya juga lumayan, lo. Kalau tidak percaya, dengar saja cerita Rina Lawrenson, salah satu warga Indonesia yang memiliki investasi properti di Australia. Asal tahu saja, wanita ini cukup getol melakukan jual beli properti di Negeri Kanguru tersebut. â??Mungkin saya pernah jual beli properti residensial sekitar 15 kali,â? cerita dia.
Nah, tiga bulan yang lalu, Rina menjual sebuah rumah miliknya yang berlokasi di Vaucluse, Sydney. Harga jual rumah ini mencapai AU$ 2,2 juta. Dari penjualan rumah ini, Rina mengaku memperoleh imbal hasil sekitar 10%. Asyik, kan?
Padahal, Rina memegang kepemilikan rumah tersebut tidak terlalu lama. Ia menuturkan, biasanya, dia memegang kepemilikan unit properti residensial selama sekitar enam bulan hingga satu tahun sebelum menjualnya kembali. Jadi, dalam waktu sekitar satu tahun, harga properti di Australia bisa naik sekitar 10%.
Hal tersebut diakui oleh Anthony Raviolos, Chairman Penta Properties, salah satu agen properti besar di Australia. â??Dalam delapan tahun terakhir, kenaikan harga properti residensial bisa mencapai sekitar 9%-11% per tahun,â? papar Anthony.
Imbal hasil dari penyewaan properti residensial juga tidak kalah menarik. Dengar saja penuturan Albert Pratama, mahasiswa asal Indonesia yang tengah melanjutkan pendidikan di Northern Sydney Institute. â??Dari pengalaman saya, biasanya, harga sewa apartemen naik sekitar 5% per tahun,â? ujar dia.
Anthony memaparkan, tarif sewa properti tempat tinggal di Australia rata-rata memang bisa naik sekitar 4%-6% setiap tahun. Kenaikan harga tersebut berlaku untuk berbagai jenis properti residensial, baik landed house, town house, maupun apartemen.
Orang-orang yang pernah berinvestasi properti di Australia menilai, investasi properti di negeri ini masih menarik sampai saat ini. â??Investasi properti di Aussie masih menjanjikan dan memiliki tren positif, baik dalam hal tingkat return maupun dalam bentuk capital value di masa mendatang,â? sebut Marietta Iskandar, warga Indonesia lain yang pernah berinvestasi properti di Australia.
Marietta berkisah, ia pernah membeli apartemen seluas 90 meter persegi di Melbourne pada 1999. Apartemen tersebut ia beli seharga AU$ 300.000. Sepuluh tahun kemudian, ia sukses menjual apartemen tadi di harga AU$ 450.000. Artinya, Marietta bisa mengantongi untung sampai 50%.
Ia juga tidak perlu waktu lama memasarkan apartemen miliknya tersebut. â??Dalam waktu dua minggu saya sudah mendapatkan pembeli yang tepat,â? kenang Marietta.
Para investor yang pernah menanamkan duit di investasi properti di Australia mengakui, kenaikan harga properti residensial di negeri ini cukup menarik. Anthony menuturkan, pertumbuhan harga properti residensial di Australia berkesinambungan dan stabil, tidak seperti di Singapura yang cenderung fluktuatif. Selain itu, â??Pasokan properti di Australia masih lebih rendah daripada jumlah permintaan,â? sebut dia.
Maklumlah, pertumbuhan populasi di Australia cukup pesat. Pasalnya, Australia juga terus kedatangan warga negara asing, terutama yang ingin melanjutkan pendidikan di negara benua ini. Dari Indonesia saja, setidaknya ada 50.000 mahasiswa baru yang datang ke Australia tiap tahun.
Pilih kota yang masih menjanjikan
Karena itulah, pembelian properti residensial di Australia oleh warga negara Indoensia cukup besar. Bahkan, Anthony menuturkan, warga Indonesia termasuk lima besar warga negara asing yang terbanyak membeli properti di Australia. â??Paling banyak pembelian oleh warga China,â? tutur Anthony. Sayang, ia mengaku tidak memiliki angka pasti pembelian properti residensial oleh warga negara asing.
Tapi, tentu saja, tidak semua wilayah di Australia menjanjikan imbal hasil besar bagi investor properti. Jadi, kalau Anda berniat menjajal investasi di properti residensial Australia, ada kota-kota tertentu yang menjanjikan imbal hasil lebih menarik.
Lokasi yang masih cukup menarik untuk investasi properti di Australia, antara lain Sidney dan Melbourne. â??Populasi di kedua kota tersebut cukup tinggi, tidak seperti Perth yang populasinya tidak terlalu banyak, sehingga nanti kalau mau menjual kembali propertinya akan lebih sulit,â? papar Reiza Arif Juremi, Senior Marketing Executive Penta Properties di Indonesia.
Marietta menilai, pasar properti di Melbourne adalah yang paling menarik bagi pasar internasional. â??Selain sebagai kota pendidikan, Kota Melbourne juga telah memenangkan penghargaan sebagai salah satu kota ternyaman di dunia sebanyak dua kali,â? jelas dia.
Tambah lagi, Melbourne sudah memiliki rencana infrastruktur dan pengembangan kota hingga 30 tahun mendatang. Kenaikan harga propertidi kota ini juga tinggi, bahkan bisa mencapai 15%-20% dalam setahun. â??Biasanya kenaikan sudah bisa dilihat pada 2,5 tahun pertama,â? imbuh Marietta.
Selain itu, di beberapa kota, pasokan properti residensial sudah berlebih. Misalnya di kota Perth dan Darwin. Harga properti di kedua kota tersebut sempat naik tinggi lantaran booming pertambangan. Namun, lantaran bisnis pertambangan tahun ini meredup, kedua tempat tersebut mengalami oversupply properti. Alhasil, harga properti yang sempat naik tinggi kini mulai merosot.
Faktor lokasi ini juga penting diperhatikan agar Anda tidak kesulitan melepas properti Anda kelak. â??Investasi properti di mana pun perlu dititikberatkan pentingnya lokasi,â? sebut Marietta.
Biasanya, kalau yang membeli properti adalah warga negara asing, mereka lebih suka memilih properti residensial yang berlokasi di dekat kampus atau dekat central business district (CBD) dan memiliki akses transportasi umum yang mudah. Sementara, warga lokal Australia lebih suka tinggal di kawasan suburban.
Pembelian properti residensial oleh warga negara asing di Australia juga tidak terlalu sulit. Pemerintah Australia tidak menetapkan aturan yang rumit bagi warga negara asing. Hanya saja, biasanya warga negara asing hanya bisa membeli properti residensial baru atau istilahnya first contract.
Selain itu, pembeli akan diminta menunjukkan paspor negaranya. Pembeli properti juga harus menunjukkan bukti pendapatan bulanan. Nah, dalam hal ini, pembeli harus bisa menunjukkan ia memiliki pendapatan bulanan senilai tiga kali cicilan bulanan.
Warga negara asing bahkan bisa membeli properti dengan memanfaatkan pembiayaan dari perbankan. Tentu saja, pengembang properti hanya bersedia menerima pembiayaan dari bank Australia.
Marietta bilang, biasanya pembeli diminta menempatkan dana sebesar 10% dari harga pembelian properti di bank sebagai jaminan. Dana ini disimpan dalam bentuk deposito yang bunganya dapat dinikmati kembali oleh pembeli properti. Pengembang baru akan mencairkan dana jaminan ini setelah properti diserahterimakan.
Kalau Anda tidak mau repot mencari bank di Australia yang bersedia memberikan pembiayaan, Anda bisa menghubungi agen properti yang menawarkan properti residensial di Australia. Sejumlah agen properti memiliki kerjasama dengan bank di Australia.
Salah satunya Penta Properties. Agen properti ini nanti akan menghubungkan calon pembeli dengan perbankan. Layanan ini akan mempermudah pembeli yang berniat membeli properti di Australia dengan memanfaatkan pembiayaan bank.
Selain itu, meski harus tetap berhati-hati, Anda tidak perlu terlalu khawatir bila ingin membeli properti residensial di Australia. Biasanya properti yang dijajakan ke luar negeri sudah mendapatkan restu dari Foreign Investment Review Board (FIRB). Ini adalah lembaga yang mengevaluasi investasi yang masuk ke Australia.
Selain itu, pengembang di Australia memiliki kewajiban untuk memasarkan minimal 50% proyek propertinya ke masyarakat lokal sebelum bisa menjajakan ke para pembeli dari luar Australia. Dengan demikian, calon pembeli dari luar Australia tidak perlu khawatir proyek properti tersebut bodong. Jadi, sudah siap memiliki properti di Australia?
investasi.kontan.co.id
Tawaran properti residensial asal Australia terus berdatangan ke Indonesia. Peluang investasi properti tempat tinggal di Negeri Kanguru ini juga masih menarik. Tidak percaya? Simak penuturan para pelaku dalam tulisan berikut.
Anda yang berdompet tebal dan tengah mencari sarana investasi alternatif mungkin bisa mencoba menjajal
![]() |
Add caption |
Besaran kenaikannya juga lumayan, lo. Kalau tidak percaya, dengar saja cerita Rina Lawrenson, salah satu warga Indonesia yang memiliki investasi properti di Australia. Asal tahu saja, wanita ini cukup getol melakukan jual beli properti di Negeri Kanguru tersebut. â??Mungkin saya pernah jual beli properti residensial sekitar 15 kali,â? cerita dia.
Nah, tiga bulan yang lalu, Rina menjual sebuah rumah miliknya yang berlokasi di Vaucluse, Sydney. Harga jual rumah ini mencapai AU$ 2,2 juta. Dari penjualan rumah ini, Rina mengaku memperoleh imbal hasil sekitar 10%. Asyik, kan?
Padahal, Rina memegang kepemilikan rumah tersebut tidak terlalu lama. Ia menuturkan, biasanya, dia memegang kepemilikan unit properti residensial selama sekitar enam bulan hingga satu tahun sebelum menjualnya kembali. Jadi, dalam waktu sekitar satu tahun, harga properti di Australia bisa naik sekitar 10%.
Hal tersebut diakui oleh Anthony Raviolos, Chairman Penta Properties, salah satu agen properti besar di Australia. â??Dalam delapan tahun terakhir, kenaikan harga properti residensial bisa mencapai sekitar 9%-11% per tahun,â? papar Anthony.
Imbal hasil dari penyewaan properti residensial juga tidak kalah menarik. Dengar saja penuturan Albert Pratama, mahasiswa asal Indonesia yang tengah melanjutkan pendidikan di Northern Sydney Institute. â??Dari pengalaman saya, biasanya, harga sewa apartemen naik sekitar 5% per tahun,â? ujar dia.
Anthony memaparkan, tarif sewa properti tempat tinggal di Australia rata-rata memang bisa naik sekitar 4%-6% setiap tahun. Kenaikan harga tersebut berlaku untuk berbagai jenis properti residensial, baik landed house, town house, maupun apartemen.
Orang-orang yang pernah berinvestasi properti di Australia menilai, investasi properti di negeri ini masih menarik sampai saat ini. â??Investasi properti di Aussie masih menjanjikan dan memiliki tren positif, baik dalam hal tingkat return maupun dalam bentuk capital value di masa mendatang,â? sebut Marietta Iskandar, warga Indonesia lain yang pernah berinvestasi properti di Australia.
Marietta berkisah, ia pernah membeli apartemen seluas 90 meter persegi di Melbourne pada 1999. Apartemen tersebut ia beli seharga AU$ 300.000. Sepuluh tahun kemudian, ia sukses menjual apartemen tadi di harga AU$ 450.000. Artinya, Marietta bisa mengantongi untung sampai 50%.
Ia juga tidak perlu waktu lama memasarkan apartemen miliknya tersebut. â??Dalam waktu dua minggu saya sudah mendapatkan pembeli yang tepat,â? kenang Marietta.
Para investor yang pernah menanamkan duit di investasi properti di Australia mengakui, kenaikan harga properti residensial di negeri ini cukup menarik. Anthony menuturkan, pertumbuhan harga properti residensial di Australia berkesinambungan dan stabil, tidak seperti di Singapura yang cenderung fluktuatif. Selain itu, â??Pasokan properti di Australia masih lebih rendah daripada jumlah permintaan,â? sebut dia.
Maklumlah, pertumbuhan populasi di Australia cukup pesat. Pasalnya, Australia juga terus kedatangan warga negara asing, terutama yang ingin melanjutkan pendidikan di negara benua ini. Dari Indonesia saja, setidaknya ada 50.000 mahasiswa baru yang datang ke Australia tiap tahun.
Pilih kota yang masih menjanjikan
Karena itulah, pembelian properti residensial di Australia oleh warga negara Indoensia cukup besar. Bahkan, Anthony menuturkan, warga Indonesia termasuk lima besar warga negara asing yang terbanyak membeli properti di Australia. â??Paling banyak pembelian oleh warga China,â? tutur Anthony. Sayang, ia mengaku tidak memiliki angka pasti pembelian properti residensial oleh warga negara asing.
Tapi, tentu saja, tidak semua wilayah di Australia menjanjikan imbal hasil besar bagi investor properti. Jadi, kalau Anda berniat menjajal investasi di properti residensial Australia, ada kota-kota tertentu yang menjanjikan imbal hasil lebih menarik.
Lokasi yang masih cukup menarik untuk investasi properti di Australia, antara lain Sidney dan Melbourne. â??Populasi di kedua kota tersebut cukup tinggi, tidak seperti Perth yang populasinya tidak terlalu banyak, sehingga nanti kalau mau menjual kembali propertinya akan lebih sulit,â? papar Reiza Arif Juremi, Senior Marketing Executive Penta Properties di Indonesia.
Marietta menilai, pasar properti di Melbourne adalah yang paling menarik bagi pasar internasional. â??Selain sebagai kota pendidikan, Kota Melbourne juga telah memenangkan penghargaan sebagai salah satu kota ternyaman di dunia sebanyak dua kali,â? jelas dia.
Tambah lagi, Melbourne sudah memiliki rencana infrastruktur dan pengembangan kota hingga 30 tahun mendatang. Kenaikan harga propertidi kota ini juga tinggi, bahkan bisa mencapai 15%-20% dalam setahun. â??Biasanya kenaikan sudah bisa dilihat pada 2,5 tahun pertama,â? imbuh Marietta.
Selain itu, di beberapa kota, pasokan properti residensial sudah berlebih. Misalnya di kota Perth dan Darwin. Harga properti di kedua kota tersebut sempat naik tinggi lantaran booming pertambangan. Namun, lantaran bisnis pertambangan tahun ini meredup, kedua tempat tersebut mengalami oversupply properti. Alhasil, harga properti yang sempat naik tinggi kini mulai merosot.
Faktor lokasi ini juga penting diperhatikan agar Anda tidak kesulitan melepas properti Anda kelak. â??Investasi properti di mana pun perlu dititikberatkan pentingnya lokasi,â? sebut Marietta.
Biasanya, kalau yang membeli properti adalah warga negara asing, mereka lebih suka memilih properti residensial yang berlokasi di dekat kampus atau dekat central business district (CBD) dan memiliki akses transportasi umum yang mudah. Sementara, warga lokal Australia lebih suka tinggal di kawasan suburban.
Pembelian properti residensial oleh warga negara asing di Australia juga tidak terlalu sulit. Pemerintah Australia tidak menetapkan aturan yang rumit bagi warga negara asing. Hanya saja, biasanya warga negara asing hanya bisa membeli properti residensial baru atau istilahnya first contract.
Selain itu, pembeli akan diminta menunjukkan paspor negaranya. Pembeli properti juga harus menunjukkan bukti pendapatan bulanan. Nah, dalam hal ini, pembeli harus bisa menunjukkan ia memiliki pendapatan bulanan senilai tiga kali cicilan bulanan.
Warga negara asing bahkan bisa membeli properti dengan memanfaatkan pembiayaan dari perbankan. Tentu saja, pengembang properti hanya bersedia menerima pembiayaan dari bank Australia.
Marietta bilang, biasanya pembeli diminta menempatkan dana sebesar 10% dari harga pembelian properti di bank sebagai jaminan. Dana ini disimpan dalam bentuk deposito yang bunganya dapat dinikmati kembali oleh pembeli properti. Pengembang baru akan mencairkan dana jaminan ini setelah properti diserahterimakan.
Kalau Anda tidak mau repot mencari bank di Australia yang bersedia memberikan pembiayaan, Anda bisa menghubungi agen properti yang menawarkan properti residensial di Australia. Sejumlah agen properti memiliki kerjasama dengan bank di Australia.
Salah satunya Penta Properties. Agen properti ini nanti akan menghubungkan calon pembeli dengan perbankan. Layanan ini akan mempermudah pembeli yang berniat membeli properti di Australia dengan memanfaatkan pembiayaan bank.
Selain itu, meski harus tetap berhati-hati, Anda tidak perlu terlalu khawatir bila ingin membeli properti residensial di Australia. Biasanya properti yang dijajakan ke luar negeri sudah mendapatkan restu dari Foreign Investment Review Board (FIRB). Ini adalah lembaga yang mengevaluasi investasi yang masuk ke Australia.
Selain itu, pengembang di Australia memiliki kewajiban untuk memasarkan minimal 50% proyek propertinya ke masyarakat lokal sebelum bisa menjajakan ke para pembeli dari luar Australia. Dengan demikian, calon pembeli dari luar Australia tidak perlu khawatir proyek properti tersebut bodong. Jadi, sudah siap memiliki properti di Australia?
investasi.kontan.co.id
Membangun laba property hingga daratan Aussie Australia
Membangun laba property hingga daratan aussie
Tawaran properti residensial asal Australia terus berdatangan ke Indonesia. Peluang investasi properti tempat tinggal di Negeri Kanguru ini juga masih menarik. Tidak percaya? Simak penuturan para pelaku dalam tulisan berikut.
Anda yang berdompet tebal dan tengah mencari sarana investasi alternatif mungkin bisa mencoba menjajal
investasi properti residensial di Australia. Berbeda dengan pasar properti residensial di Singapura yang kenaikan harganya sudah cenderung terbatas, bahkan di sebagian daerah malah turun, harga properti tempat tinggal di Australia masih terus cenderung naik.
Besaran kenaikannya juga lumayan, lo. Kalau tidak percaya, dengar saja cerita Rina Lawrenson, salah satu warga Indonesia yang memiliki investasi properti di Australia. Asal tahu saja, wanita ini cukup getol melakukan jual beli properti di Negeri Kanguru tersebut. â??Mungkin saya pernah jual beli properti residensial sekitar 15 kali,â? cerita dia.
Nah, tiga bulan yang lalu, Rina menjual sebuah rumah miliknya yang berlokasi di Vaucluse, Sydney. Harga jual rumah ini mencapai AU$ 2,2 juta. Dari penjualan rumah ini, Rina mengaku memperoleh imbal hasil sekitar 10%. Asyik, kan?
Padahal, Rina memegang kepemilikan rumah tersebut tidak terlalu lama. Ia menuturkan, biasanya, dia memegang kepemilikan unit properti residensial selama sekitar enam bulan hingga satu tahun sebelum menjualnya kembali. Jadi, dalam waktu sekitar satu tahun, harga properti di Australia bisa naik sekitar 10%.
Hal tersebut diakui oleh Anthony Raviolos, Chairman Penta Properties, salah satu agen properti besar di Australia. â??Dalam delapan tahun terakhir, kenaikan harga properti residensial bisa mencapai sekitar 9%-11% per tahun,â? papar Anthony.
Imbal hasil dari penyewaan properti residensial juga tidak kalah menarik. Dengar saja penuturan Albert Pratama, mahasiswa asal Indonesia yang tengah melanjutkan pendidikan di Northern Sydney Institute. â??Dari pengalaman saya, biasanya, harga sewa apartemen naik sekitar 5% per tahun,â? ujar dia.
Anthony memaparkan, tarif sewa properti tempat tinggal di Australia rata-rata memang bisa naik sekitar 4%-6% setiap tahun. Kenaikan harga tersebut berlaku untuk berbagai jenis properti residensial, baik landed house, town house, maupun apartemen.
Orang-orang yang pernah berinvestasi properti di Australia menilai, investasi properti di negeri ini masih menarik sampai saat ini. â??Investasi properti di Aussie masih menjanjikan dan memiliki tren positif, baik dalam hal tingkat return maupun dalam bentuk capital value di masa mendatang,â? sebut Marietta Iskandar, warga Indonesia lain yang pernah berinvestasi properti di Australia.
Marietta berkisah, ia pernah membeli apartemen seluas 90 meter persegi di Melbourne pada 1999. Apartemen tersebut ia beli seharga AU$ 300.000. Sepuluh tahun kemudian, ia sukses menjual apartemen tadi di harga AU$ 450.000. Artinya, Marietta bisa mengantongi untung sampai 50%.
Ia juga tidak perlu waktu lama memasarkan apartemen miliknya tersebut. â??Dalam waktu dua minggu saya sudah mendapatkan pembeli yang tepat,â? kenang Marietta.
Para investor yang pernah menanamkan duit di investasi properti di Australia mengakui, kenaikan harga properti residensial di negeri ini cukup menarik. Anthony menuturkan, pertumbuhan harga properti residensial di Australia berkesinambungan dan stabil, tidak seperti di Singapura yang cenderung fluktuatif. Selain itu, â??Pasokan properti di Australia masih lebih rendah daripada jumlah permintaan,â? sebut dia.
Maklumlah, pertumbuhan populasi di Australia cukup pesat. Pasalnya, Australia juga terus kedatangan warga negara asing, terutama yang ingin melanjutkan pendidikan di negara benua ini. Dari Indonesia saja, setidaknya ada 50.000 mahasiswa baru yang datang ke Australia tiap tahun.
Pilih kota yang masih menjanjikan
Karena itulah, pembelian properti residensial di Australia oleh warga negara Indoensia cukup besar. Bahkan, Anthony menuturkan, warga Indonesia termasuk lima besar warga negara asing yang terbanyak membeli properti di Australia. â??Paling banyak pembelian oleh warga China,â? tutur Anthony. Sayang, ia mengaku tidak memiliki angka pasti pembelian properti residensial oleh warga negara asing.
Tapi, tentu saja, tidak semua wilayah di Australia menjanjikan imbal hasil besar bagi investor properti. Jadi, kalau Anda berniat menjajal investasi di properti residensial Australia, ada kota-kota tertentu yang menjanjikan imbal hasil lebih menarik.
Lokasi yang masih cukup menarik untuk investasi properti di Australia, antara lain Sidney dan Melbourne. â??Populasi di kedua kota tersebut cukup tinggi, tidak seperti Perth yang populasinya tidak terlalu banyak, sehingga nanti kalau mau menjual kembali propertinya akan lebih sulit,â? papar Reiza Arif Juremi, Senior Marketing Executive Penta Properties di Indonesia.
Marietta menilai, pasar properti di Melbourne adalah yang paling menarik bagi pasar internasional. â??Selain sebagai kota pendidikan, Kota Melbourne juga telah memenangkan penghargaan sebagai salah satu kota ternyaman di dunia sebanyak dua kali,â? jelas dia.
Tambah lagi, Melbourne sudah memiliki rencana infrastruktur dan pengembangan kota hingga 30 tahun mendatang. Kenaikan harga propertidi kota ini juga tinggi, bahkan bisa mencapai 15%-20% dalam setahun. â??Biasanya kenaikan sudah bisa dilihat pada 2,5 tahun pertama,â? imbuh Marietta.
Selain itu, di beberapa kota, pasokan properti residensial sudah berlebih. Misalnya di kota Perth dan Darwin. Harga properti di kedua kota tersebut sempat naik tinggi lantaran booming pertambangan. Namun, lantaran bisnis pertambangan tahun ini meredup, kedua tempat tersebut mengalami oversupply properti. Alhasil, harga properti yang sempat naik tinggi kini mulai merosot.
Faktor lokasi ini juga penting diperhatikan agar Anda tidak kesulitan melepas properti Anda kelak. â??Investasi properti di mana pun perlu dititikberatkan pentingnya lokasi,â? sebut Marietta.
Biasanya, kalau yang membeli properti adalah warga negara asing, mereka lebih suka memilih properti residensial yang berlokasi di dekat kampus atau dekat central business district (CBD) dan memiliki akses transportasi umum yang mudah. Sementara, warga lokal Australia lebih suka tinggal di kawasan suburban.
Pembelian properti residensial oleh warga negara asing di Australia juga tidak terlalu sulit. Pemerintah Australia tidak menetapkan aturan yang rumit bagi warga negara asing. Hanya saja, biasanya warga negara asing hanya bisa membeli properti residensial baru atau istilahnya first contract.
Selain itu, pembeli akan diminta menunjukkan paspor negaranya. Pembeli properti juga harus menunjukkan bukti pendapatan bulanan. Nah, dalam hal ini, pembeli harus bisa menunjukkan ia memiliki pendapatan bulanan senilai tiga kali cicilan bulanan.
Warga negara asing bahkan bisa membeli properti dengan memanfaatkan pembiayaan dari perbankan. Tentu saja, pengembang properti hanya bersedia menerima pembiayaan dari bank Australia.
Marietta bilang, biasanya pembeli diminta menempatkan dana sebesar 10% dari harga pembelian properti di bank sebagai jaminan. Dana ini disimpan dalam bentuk deposito yang bunganya dapat dinikmati kembali oleh pembeli properti. Pengembang baru akan mencairkan dana jaminan ini setelah properti diserahterimakan.
Kalau Anda tidak mau repot mencari bank di Australia yang bersedia memberikan pembiayaan, Anda bisa menghubungi agen properti yang menawarkan properti residensial di Australia. Sejumlah agen properti memiliki kerjasama dengan bank di Australia.
Salah satunya Penta Properties. Agen properti ini nanti akan menghubungkan calon pembeli dengan perbankan. Layanan ini akan mempermudah pembeli yang berniat membeli properti di Australia dengan memanfaatkan pembiayaan bank.
Selain itu, meski harus tetap berhati-hati, Anda tidak perlu terlalu khawatir bila ingin membeli properti residensial di Australia. Biasanya properti yang dijajakan ke luar negeri sudah mendapatkan restu dari Foreign Investment Review Board (FIRB). Ini adalah lembaga yang mengevaluasi investasi yang masuk ke Australia.
Selain itu, pengembang di Australia memiliki kewajiban untuk memasarkan minimal 50% proyek propertinya ke masyarakat lokal sebelum bisa menjajakan ke para pembeli dari luar Australia. Dengan demikian, calon pembeli dari luar Australia tidak perlu khawatir proyek properti tersebut bodong. Jadi, sudah siap memiliki properti di Australia?
investasi.kontan.co.id
Tawaran properti residensial asal Australia terus berdatangan ke Indonesia. Peluang investasi properti tempat tinggal di Negeri Kanguru ini juga masih menarik. Tidak percaya? Simak penuturan para pelaku dalam tulisan berikut.
Anda yang berdompet tebal dan tengah mencari sarana investasi alternatif mungkin bisa mencoba menjajal
![]() |
Add caption |
Besaran kenaikannya juga lumayan, lo. Kalau tidak percaya, dengar saja cerita Rina Lawrenson, salah satu warga Indonesia yang memiliki investasi properti di Australia. Asal tahu saja, wanita ini cukup getol melakukan jual beli properti di Negeri Kanguru tersebut. â??Mungkin saya pernah jual beli properti residensial sekitar 15 kali,â? cerita dia.
Nah, tiga bulan yang lalu, Rina menjual sebuah rumah miliknya yang berlokasi di Vaucluse, Sydney. Harga jual rumah ini mencapai AU$ 2,2 juta. Dari penjualan rumah ini, Rina mengaku memperoleh imbal hasil sekitar 10%. Asyik, kan?
Padahal, Rina memegang kepemilikan rumah tersebut tidak terlalu lama. Ia menuturkan, biasanya, dia memegang kepemilikan unit properti residensial selama sekitar enam bulan hingga satu tahun sebelum menjualnya kembali. Jadi, dalam waktu sekitar satu tahun, harga properti di Australia bisa naik sekitar 10%.
Hal tersebut diakui oleh Anthony Raviolos, Chairman Penta Properties, salah satu agen properti besar di Australia. â??Dalam delapan tahun terakhir, kenaikan harga properti residensial bisa mencapai sekitar 9%-11% per tahun,â? papar Anthony.
Imbal hasil dari penyewaan properti residensial juga tidak kalah menarik. Dengar saja penuturan Albert Pratama, mahasiswa asal Indonesia yang tengah melanjutkan pendidikan di Northern Sydney Institute. â??Dari pengalaman saya, biasanya, harga sewa apartemen naik sekitar 5% per tahun,â? ujar dia.
Anthony memaparkan, tarif sewa properti tempat tinggal di Australia rata-rata memang bisa naik sekitar 4%-6% setiap tahun. Kenaikan harga tersebut berlaku untuk berbagai jenis properti residensial, baik landed house, town house, maupun apartemen.
Orang-orang yang pernah berinvestasi properti di Australia menilai, investasi properti di negeri ini masih menarik sampai saat ini. â??Investasi properti di Aussie masih menjanjikan dan memiliki tren positif, baik dalam hal tingkat return maupun dalam bentuk capital value di masa mendatang,â? sebut Marietta Iskandar, warga Indonesia lain yang pernah berinvestasi properti di Australia.
Marietta berkisah, ia pernah membeli apartemen seluas 90 meter persegi di Melbourne pada 1999. Apartemen tersebut ia beli seharga AU$ 300.000. Sepuluh tahun kemudian, ia sukses menjual apartemen tadi di harga AU$ 450.000. Artinya, Marietta bisa mengantongi untung sampai 50%.
Ia juga tidak perlu waktu lama memasarkan apartemen miliknya tersebut. â??Dalam waktu dua minggu saya sudah mendapatkan pembeli yang tepat,â? kenang Marietta.
Para investor yang pernah menanamkan duit di investasi properti di Australia mengakui, kenaikan harga properti residensial di negeri ini cukup menarik. Anthony menuturkan, pertumbuhan harga properti residensial di Australia berkesinambungan dan stabil, tidak seperti di Singapura yang cenderung fluktuatif. Selain itu, â??Pasokan properti di Australia masih lebih rendah daripada jumlah permintaan,â? sebut dia.
Maklumlah, pertumbuhan populasi di Australia cukup pesat. Pasalnya, Australia juga terus kedatangan warga negara asing, terutama yang ingin melanjutkan pendidikan di negara benua ini. Dari Indonesia saja, setidaknya ada 50.000 mahasiswa baru yang datang ke Australia tiap tahun.
Pilih kota yang masih menjanjikan
Karena itulah, pembelian properti residensial di Australia oleh warga negara Indoensia cukup besar. Bahkan, Anthony menuturkan, warga Indonesia termasuk lima besar warga negara asing yang terbanyak membeli properti di Australia. â??Paling banyak pembelian oleh warga China,â? tutur Anthony. Sayang, ia mengaku tidak memiliki angka pasti pembelian properti residensial oleh warga negara asing.
Tapi, tentu saja, tidak semua wilayah di Australia menjanjikan imbal hasil besar bagi investor properti. Jadi, kalau Anda berniat menjajal investasi di properti residensial Australia, ada kota-kota tertentu yang menjanjikan imbal hasil lebih menarik.
Lokasi yang masih cukup menarik untuk investasi properti di Australia, antara lain Sidney dan Melbourne. â??Populasi di kedua kota tersebut cukup tinggi, tidak seperti Perth yang populasinya tidak terlalu banyak, sehingga nanti kalau mau menjual kembali propertinya akan lebih sulit,â? papar Reiza Arif Juremi, Senior Marketing Executive Penta Properties di Indonesia.
Marietta menilai, pasar properti di Melbourne adalah yang paling menarik bagi pasar internasional. â??Selain sebagai kota pendidikan, Kota Melbourne juga telah memenangkan penghargaan sebagai salah satu kota ternyaman di dunia sebanyak dua kali,â? jelas dia.
Tambah lagi, Melbourne sudah memiliki rencana infrastruktur dan pengembangan kota hingga 30 tahun mendatang. Kenaikan harga propertidi kota ini juga tinggi, bahkan bisa mencapai 15%-20% dalam setahun. â??Biasanya kenaikan sudah bisa dilihat pada 2,5 tahun pertama,â? imbuh Marietta.
Selain itu, di beberapa kota, pasokan properti residensial sudah berlebih. Misalnya di kota Perth dan Darwin. Harga properti di kedua kota tersebut sempat naik tinggi lantaran booming pertambangan. Namun, lantaran bisnis pertambangan tahun ini meredup, kedua tempat tersebut mengalami oversupply properti. Alhasil, harga properti yang sempat naik tinggi kini mulai merosot.
Faktor lokasi ini juga penting diperhatikan agar Anda tidak kesulitan melepas properti Anda kelak. â??Investasi properti di mana pun perlu dititikberatkan pentingnya lokasi,â? sebut Marietta.
Biasanya, kalau yang membeli properti adalah warga negara asing, mereka lebih suka memilih properti residensial yang berlokasi di dekat kampus atau dekat central business district (CBD) dan memiliki akses transportasi umum yang mudah. Sementara, warga lokal Australia lebih suka tinggal di kawasan suburban.
Pembelian properti residensial oleh warga negara asing di Australia juga tidak terlalu sulit. Pemerintah Australia tidak menetapkan aturan yang rumit bagi warga negara asing. Hanya saja, biasanya warga negara asing hanya bisa membeli properti residensial baru atau istilahnya first contract.
Selain itu, pembeli akan diminta menunjukkan paspor negaranya. Pembeli properti juga harus menunjukkan bukti pendapatan bulanan. Nah, dalam hal ini, pembeli harus bisa menunjukkan ia memiliki pendapatan bulanan senilai tiga kali cicilan bulanan.
Warga negara asing bahkan bisa membeli properti dengan memanfaatkan pembiayaan dari perbankan. Tentu saja, pengembang properti hanya bersedia menerima pembiayaan dari bank Australia.
Marietta bilang, biasanya pembeli diminta menempatkan dana sebesar 10% dari harga pembelian properti di bank sebagai jaminan. Dana ini disimpan dalam bentuk deposito yang bunganya dapat dinikmati kembali oleh pembeli properti. Pengembang baru akan mencairkan dana jaminan ini setelah properti diserahterimakan.
Kalau Anda tidak mau repot mencari bank di Australia yang bersedia memberikan pembiayaan, Anda bisa menghubungi agen properti yang menawarkan properti residensial di Australia. Sejumlah agen properti memiliki kerjasama dengan bank di Australia.
Salah satunya Penta Properties. Agen properti ini nanti akan menghubungkan calon pembeli dengan perbankan. Layanan ini akan mempermudah pembeli yang berniat membeli properti di Australia dengan memanfaatkan pembiayaan bank.
Selain itu, meski harus tetap berhati-hati, Anda tidak perlu terlalu khawatir bila ingin membeli properti residensial di Australia. Biasanya properti yang dijajakan ke luar negeri sudah mendapatkan restu dari Foreign Investment Review Board (FIRB). Ini adalah lembaga yang mengevaluasi investasi yang masuk ke Australia.
Selain itu, pengembang di Australia memiliki kewajiban untuk memasarkan minimal 50% proyek propertinya ke masyarakat lokal sebelum bisa menjajakan ke para pembeli dari luar Australia. Dengan demikian, calon pembeli dari luar Australia tidak perlu khawatir proyek properti tersebut bodong. Jadi, sudah siap memiliki properti di Australia?
investasi.kontan.co.id
Australia Tinjau Investasi Asing di Sektor Properti
Australia Tinjau Investasi Asing di Sektor Properti
Radio australia
Pemerintah Australia tengah meninjau undang-undang dan hukum mengenai investasi asing dalam sektor properti. Hal ini dilakukan di tengah besarnya nilai investasi asal China yang mencapai hampir 6 miliar dollar (Rp 68 triliun).
Peninjauan peraturan ini akan berfokus pada ditempati atau tidaknya apartemen-apartemen yang sudah terjual.
Australia telah menjadi tujuan investasi properti yang paling populer bagi warganegara China.
Beberapa institutsi finansial memperkirakan bahwa warganegara China membeli sekitar 12 persen rumah-rumah baru.
Yang paling menarik adalah kota Sydney dan Melbourne. Ada blok-blok apartemen di kota-kota tersebut yang 100 persen unitnya dimiliki dan ditempati warganegara China.
Sebuah laporan dari Credit Suisse melaporkan bahwa 18 persen rumah-rumah baru di Sydney dan 14 persen rumah-rumah baru di Melbourne dibeli oleh warganegara China. Sebanyak 44 miliar dollar dalam bentuk investasi diperkirakan akan mengucur selama tujuh tahun hingga 2020.
Yang mengetuai komite yang akan menginvestigasi masalah ini, yaitu komite ekonomi perumahan, adalah anggota parlemen dari partai Liberal, Kelly O'Dwyer. Menurut O'Dwyer, isu utama investigasi adalah ditempati atau tidak unit-unit yang terjual.
"Apakah mandat asli untuk menyediakan tempat tinggal tambahan yang pada akhirnya bisa dibeli oleh investor dan pemilik rumah Australia," ucapnya.
Kebanyakan pembeli asing hanya bisa membeli tempat tinggal yang baru dibangun, karena kebijakan yang berlaku bertujuan agar uang dari luar negeri membantu menambah persediaan rumah Australia dan tidak mengakibatkan kenaikan harga bagi penduduk Australia sendiri.
Namun, bila banyak properti-properti baru tidak ditempati, maka tak akan ada rumah-rumah tambahan tersedia di pasaran. Oleh karena itu, investasi asing tidak berhasil menambah persediaan dalam jangka pendek.
Laporan Credit Suisse juga mendapati bahwa pembeli-pembeli asal China saat ini makin menjadi "pembeli marjinal" yaitu orang-orang yang bersedia membayar lebih dari yang lain, hingga menngakibatkan kenaikan perkiraan harga pasar rumah.
Menurut O'Dwyer, mandat yang dipikul investasi asing di real estate tempat tinggal sebenarnya adalah untuk meningkatkan persediaan rumah tinggal dan menambah lapangan kerja di industri konstruksi Australia. Investigasi ini akan menentukan, apakah tujuan-tujuan tersebut terpenuhi.
Radio australia
Pemerintah Australia tengah meninjau undang-undang dan hukum mengenai investasi asing dalam sektor properti. Hal ini dilakukan di tengah besarnya nilai investasi asal China yang mencapai hampir 6 miliar dollar (Rp 68 triliun).
Peninjauan peraturan ini akan berfokus pada ditempati atau tidaknya apartemen-apartemen yang sudah terjual.
Australia telah menjadi tujuan investasi properti yang paling populer bagi warganegara China.
Beberapa institutsi finansial memperkirakan bahwa warganegara China membeli sekitar 12 persen rumah-rumah baru.
Yang paling menarik adalah kota Sydney dan Melbourne. Ada blok-blok apartemen di kota-kota tersebut yang 100 persen unitnya dimiliki dan ditempati warganegara China.
Sebuah laporan dari Credit Suisse melaporkan bahwa 18 persen rumah-rumah baru di Sydney dan 14 persen rumah-rumah baru di Melbourne dibeli oleh warganegara China. Sebanyak 44 miliar dollar dalam bentuk investasi diperkirakan akan mengucur selama tujuh tahun hingga 2020.
Yang mengetuai komite yang akan menginvestigasi masalah ini, yaitu komite ekonomi perumahan, adalah anggota parlemen dari partai Liberal, Kelly O'Dwyer. Menurut O'Dwyer, isu utama investigasi adalah ditempati atau tidak unit-unit yang terjual.
"Apakah mandat asli untuk menyediakan tempat tinggal tambahan yang pada akhirnya bisa dibeli oleh investor dan pemilik rumah Australia," ucapnya.
![]() |
Investasi Australia |
Kebanyakan pembeli asing hanya bisa membeli tempat tinggal yang baru dibangun, karena kebijakan yang berlaku bertujuan agar uang dari luar negeri membantu menambah persediaan rumah Australia dan tidak mengakibatkan kenaikan harga bagi penduduk Australia sendiri.
Namun, bila banyak properti-properti baru tidak ditempati, maka tak akan ada rumah-rumah tambahan tersedia di pasaran. Oleh karena itu, investasi asing tidak berhasil menambah persediaan dalam jangka pendek.
Laporan Credit Suisse juga mendapati bahwa pembeli-pembeli asal China saat ini makin menjadi "pembeli marjinal" yaitu orang-orang yang bersedia membayar lebih dari yang lain, hingga menngakibatkan kenaikan perkiraan harga pasar rumah.
Menurut O'Dwyer, mandat yang dipikul investasi asing di real estate tempat tinggal sebenarnya adalah untuk meningkatkan persediaan rumah tinggal dan menambah lapangan kerja di industri konstruksi Australia. Investigasi ini akan menentukan, apakah tujuan-tujuan tersebut terpenuhi.
Australia Tinjau Investasi Asing di Sektor Properti
Australia Tinjau Investasi Asing di Sektor Properti
Radio australia
Pemerintah Australia tengah meninjau undang-undang dan hukum mengenai investasi asing dalam sektor properti. Hal ini dilakukan di tengah besarnya nilai investasi asal China yang mencapai hampir 6 miliar dollar (Rp 68 triliun).
Peninjauan peraturan ini akan berfokus pada ditempati atau tidaknya apartemen-apartemen yang sudah terjual.
Australia telah menjadi tujuan investasi properti yang paling populer bagi warganegara China.
Beberapa institutsi finansial memperkirakan bahwa warganegara China membeli sekitar 12 persen rumah-rumah baru.
Yang paling menarik adalah kota Sydney dan Melbourne. Ada blok-blok apartemen di kota-kota tersebut yang 100 persen unitnya dimiliki dan ditempati warganegara China.
Sebuah laporan dari Credit Suisse melaporkan bahwa 18 persen rumah-rumah baru di Sydney dan 14 persen rumah-rumah baru di Melbourne dibeli oleh warganegara China. Sebanyak 44 miliar dollar dalam bentuk investasi diperkirakan akan mengucur selama tujuh tahun hingga 2020.
Yang mengetuai komite yang akan menginvestigasi masalah ini, yaitu komite ekonomi perumahan, adalah anggota parlemen dari partai Liberal, Kelly O'Dwyer. Menurut O'Dwyer, isu utama investigasi adalah ditempati atau tidak unit-unit yang terjual.
"Apakah mandat asli untuk menyediakan tempat tinggal tambahan yang pada akhirnya bisa dibeli oleh investor dan pemilik rumah Australia," ucapnya.
Kebanyakan pembeli asing hanya bisa membeli tempat tinggal yang baru dibangun, karena kebijakan yang berlaku bertujuan agar uang dari luar negeri membantu menambah persediaan rumah Australia dan tidak mengakibatkan kenaikan harga bagi penduduk Australia sendiri.
Namun, bila banyak properti-properti baru tidak ditempati, maka tak akan ada rumah-rumah tambahan tersedia di pasaran. Oleh karena itu, investasi asing tidak berhasil menambah persediaan dalam jangka pendek.
Laporan Credit Suisse juga mendapati bahwa pembeli-pembeli asal China saat ini makin menjadi "pembeli marjinal" yaitu orang-orang yang bersedia membayar lebih dari yang lain, hingga menngakibatkan kenaikan perkiraan harga pasar rumah.
Menurut O'Dwyer, mandat yang dipikul investasi asing di real estate tempat tinggal sebenarnya adalah untuk meningkatkan persediaan rumah tinggal dan menambah lapangan kerja di industri konstruksi Australia. Investigasi ini akan menentukan, apakah tujuan-tujuan tersebut terpenuhi.
Radio australia
Pemerintah Australia tengah meninjau undang-undang dan hukum mengenai investasi asing dalam sektor properti. Hal ini dilakukan di tengah besarnya nilai investasi asal China yang mencapai hampir 6 miliar dollar (Rp 68 triliun).
Peninjauan peraturan ini akan berfokus pada ditempati atau tidaknya apartemen-apartemen yang sudah terjual.
Australia telah menjadi tujuan investasi properti yang paling populer bagi warganegara China.
Beberapa institutsi finansial memperkirakan bahwa warganegara China membeli sekitar 12 persen rumah-rumah baru.
Yang paling menarik adalah kota Sydney dan Melbourne. Ada blok-blok apartemen di kota-kota tersebut yang 100 persen unitnya dimiliki dan ditempati warganegara China.
Sebuah laporan dari Credit Suisse melaporkan bahwa 18 persen rumah-rumah baru di Sydney dan 14 persen rumah-rumah baru di Melbourne dibeli oleh warganegara China. Sebanyak 44 miliar dollar dalam bentuk investasi diperkirakan akan mengucur selama tujuh tahun hingga 2020.
Yang mengetuai komite yang akan menginvestigasi masalah ini, yaitu komite ekonomi perumahan, adalah anggota parlemen dari partai Liberal, Kelly O'Dwyer. Menurut O'Dwyer, isu utama investigasi adalah ditempati atau tidak unit-unit yang terjual.
"Apakah mandat asli untuk menyediakan tempat tinggal tambahan yang pada akhirnya bisa dibeli oleh investor dan pemilik rumah Australia," ucapnya.
![]() |
Investasi Australia |
Kebanyakan pembeli asing hanya bisa membeli tempat tinggal yang baru dibangun, karena kebijakan yang berlaku bertujuan agar uang dari luar negeri membantu menambah persediaan rumah Australia dan tidak mengakibatkan kenaikan harga bagi penduduk Australia sendiri.
Namun, bila banyak properti-properti baru tidak ditempati, maka tak akan ada rumah-rumah tambahan tersedia di pasaran. Oleh karena itu, investasi asing tidak berhasil menambah persediaan dalam jangka pendek.
Laporan Credit Suisse juga mendapati bahwa pembeli-pembeli asal China saat ini makin menjadi "pembeli marjinal" yaitu orang-orang yang bersedia membayar lebih dari yang lain, hingga menngakibatkan kenaikan perkiraan harga pasar rumah.
Menurut O'Dwyer, mandat yang dipikul investasi asing di real estate tempat tinggal sebenarnya adalah untuk meningkatkan persediaan rumah tinggal dan menambah lapangan kerja di industri konstruksi Australia. Investigasi ini akan menentukan, apakah tujuan-tujuan tersebut terpenuhi.
Keuntungan Investasi Properti di Australia
Keuntungan Investasi Properti di Australia
JAKARTA - Posisi Australia sebagai salah satu benua yang berdekatan dengan Indonesia membuatnya menjadi salah satu target dari investor Indonesia untuk berinvestasi.
Selain kedekatan geografis tersebut, ada beberapa alasan lain yang menjadikam Sidney sebagai tujuan investasi Asia khususnya orang Indonesia.
General Manager Marketing Communications Crown Kirsty Bradley menyebut ada beberapa keunggulan dalam investasi di Australia terlebih di Sidney.
"Yang pertama adalah proteksi konsumen. Di Sidney, sebelum bangunan selesai 100 persen uang konsumen tidak akan masuk ke kantong developer. Semua uang itu akan diserahkan kepada notaris developer. Karenanya, tidak ada cerita membangun properti dengan duit pembeli," ucapnya saat berdiskusi dengan media di Hotel Grand Hyatt, Kamis (10/4/2014).
Yang kedua, lanjut Kirsty adalah bank di Australia sangat loyal. Bank-bank setempat dapat memberi pinjamam hingga 70 persen pada nasabahnya. Sementara itu yang ketiga adalah kemudahan berinvestasi yang didukung oleh pemerintah Australia.
"Cukup menyediakan paspor dan uang investasi Anda, Anda dapat langsung memilih properti yang diinginkan. Tidak hanya itu, pemerintah Australia juga memberikan hak milik bangunan seumur hidup bagi pembeli asing," ucapnya.
Terakhir, dirinya menyebut Australia termasuk salah satu kota layak huni di dunia. Ekonomi yang stabil, pendidikan yang bagus, serta perlindungan yang tinggi terhadap konsumen membuat Australia menjadi salah satu tujuan investasi properti orang Asia, khususnya Indonesia.
Sumber :
OKezone.com
JAKARTA - Posisi Australia sebagai salah satu benua yang berdekatan dengan Indonesia membuatnya menjadi salah satu target dari investor Indonesia untuk berinvestasi.
![]() |
Investasi di Australia |
General Manager Marketing Communications Crown Kirsty Bradley menyebut ada beberapa keunggulan dalam investasi di Australia terlebih di Sidney.
"Yang pertama adalah proteksi konsumen. Di Sidney, sebelum bangunan selesai 100 persen uang konsumen tidak akan masuk ke kantong developer. Semua uang itu akan diserahkan kepada notaris developer. Karenanya, tidak ada cerita membangun properti dengan duit pembeli," ucapnya saat berdiskusi dengan media di Hotel Grand Hyatt, Kamis (10/4/2014).
Yang kedua, lanjut Kirsty adalah bank di Australia sangat loyal. Bank-bank setempat dapat memberi pinjamam hingga 70 persen pada nasabahnya. Sementara itu yang ketiga adalah kemudahan berinvestasi yang didukung oleh pemerintah Australia.
"Cukup menyediakan paspor dan uang investasi Anda, Anda dapat langsung memilih properti yang diinginkan. Tidak hanya itu, pemerintah Australia juga memberikan hak milik bangunan seumur hidup bagi pembeli asing," ucapnya.
Terakhir, dirinya menyebut Australia termasuk salah satu kota layak huni di dunia. Ekonomi yang stabil, pendidikan yang bagus, serta perlindungan yang tinggi terhadap konsumen membuat Australia menjadi salah satu tujuan investasi properti orang Asia, khususnya Indonesia.
Sumber :
OKezone.com
Keuntungan Investasi Properti di Australia
Keuntungan Investasi Properti di Australia
JAKARTA - Posisi Australia sebagai salah satu benua yang berdekatan dengan Indonesia membuatnya menjadi salah satu target dari investor Indonesia untuk berinvestasi.
Selain kedekatan geografis tersebut, ada beberapa alasan lain yang menjadikam Sidney sebagai tujuan investasi Asia khususnya orang Indonesia.
General Manager Marketing Communications Crown Kirsty Bradley menyebut ada beberapa keunggulan dalam investasi di Australia terlebih di Sidney.
"Yang pertama adalah proteksi konsumen. Di Sidney, sebelum bangunan selesai 100 persen uang konsumen tidak akan masuk ke kantong developer. Semua uang itu akan diserahkan kepada notaris developer. Karenanya, tidak ada cerita membangun properti dengan duit pembeli," ucapnya saat berdiskusi dengan media di Hotel Grand Hyatt, Kamis (10/4/2014).
Yang kedua, lanjut Kirsty adalah bank di Australia sangat loyal. Bank-bank setempat dapat memberi pinjamam hingga 70 persen pada nasabahnya. Sementara itu yang ketiga adalah kemudahan berinvestasi yang didukung oleh pemerintah Australia.
"Cukup menyediakan paspor dan uang investasi Anda, Anda dapat langsung memilih properti yang diinginkan. Tidak hanya itu, pemerintah Australia juga memberikan hak milik bangunan seumur hidup bagi pembeli asing," ucapnya.
Terakhir, dirinya menyebut Australia termasuk salah satu kota layak huni di dunia. Ekonomi yang stabil, pendidikan yang bagus, serta perlindungan yang tinggi terhadap konsumen membuat Australia menjadi salah satu tujuan investasi properti orang Asia, khususnya Indonesia.
Sumber :
OKezone.com
JAKARTA - Posisi Australia sebagai salah satu benua yang berdekatan dengan Indonesia membuatnya menjadi salah satu target dari investor Indonesia untuk berinvestasi.
![]() |
Investasi di Australia |
General Manager Marketing Communications Crown Kirsty Bradley menyebut ada beberapa keunggulan dalam investasi di Australia terlebih di Sidney.
"Yang pertama adalah proteksi konsumen. Di Sidney, sebelum bangunan selesai 100 persen uang konsumen tidak akan masuk ke kantong developer. Semua uang itu akan diserahkan kepada notaris developer. Karenanya, tidak ada cerita membangun properti dengan duit pembeli," ucapnya saat berdiskusi dengan media di Hotel Grand Hyatt, Kamis (10/4/2014).
Yang kedua, lanjut Kirsty adalah bank di Australia sangat loyal. Bank-bank setempat dapat memberi pinjamam hingga 70 persen pada nasabahnya. Sementara itu yang ketiga adalah kemudahan berinvestasi yang didukung oleh pemerintah Australia.
"Cukup menyediakan paspor dan uang investasi Anda, Anda dapat langsung memilih properti yang diinginkan. Tidak hanya itu, pemerintah Australia juga memberikan hak milik bangunan seumur hidup bagi pembeli asing," ucapnya.
Terakhir, dirinya menyebut Australia termasuk salah satu kota layak huni di dunia. Ekonomi yang stabil, pendidikan yang bagus, serta perlindungan yang tinggi terhadap konsumen membuat Australia menjadi salah satu tujuan investasi properti orang Asia, khususnya Indonesia.
Sumber :
OKezone.com
3 Peluang Investasi di Australia
![]() |
Satu Global Property |
3 Peluang Investasi di Australia yang Dilirik Investor Indonesia
Jakarta - Australia adalah salah satu negara terbesar di dunia karena menempati satu benua penuh. Dengan luas sebesar 7.682.300 km2, Australia kemudian dilirik beberapa investor asal Indonesia sebagai tempat yang nyaman dan kondusif untuk berinvestasi. Bahkan investasi yang ditanam di Australia jumlahnya cukup besar.
Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema kepada detikFinance menyebut ada 2 jenis peluang investasi yang bisa dimanfaatkan investor asal Indonesia di Australia. Sedangkan staf kedutaan besar Australia lainnya menambahkan 1 jenis investasi lain yang menguntungkan.
Apa saja? Berikut ini 3 peluang investasi yang bisa dimanfaatkan investor asal Indonesia di Australia
Sedangkan Perbedaan Investasi Properti di Australia dengan Indonesia
Australia adalah salah satu benua yang terdekat dengan Indonesia. Dengan kedekatan geografis ini tidak ada salahnya menjadikan Australia sebagai salah satu destinasi investasi properi Anda.
Menurut Crown Group Country Director Indonesia, Michael Ginarto, di Australia, tepatnya di Sydney, merupakan salah satu kota terpadat di Australia. Kota ini menjadi incaran setiap pendatang yang ingin ke Australia.
"Di Sydney, kalau mau beli apartemen, investor hanya cukup menyediakan modal 10 persen dan tidak di setor ke developer. Beda dengan di Indonesia yang harus punya modal 30 persen karena kebijakan Loan To Value (LTV)," ucap dia pada media di Jakarta.
Selama pembangunan, lanjut Michael, investor tidak perlu keluar uang lagi. Setelah proyek jadi dan serah terima, investor cukup mengeluarkan uang 10-20 persen. Dan sisa dan 70 persen dapat dipinjam dari bank.
"Tidak hanya itu, 10 persen di awal yang tadi bisa jadi deposito dan berbunga," tambah dia.
Tak hanya pertumbuhan properti, harga jual rata-rata properti di Sydney juga terus naik setiap tahunnya minimal sekitar 5 persen hingga 10 persen per tahun.
"Harga tanah di Sydney sekitar USD10 ribu per meter perseginya.. Jika disbanding dengan Singapura, ini masih lebih rendah karena harga tanah SIngapura sudah mencapai Rp300-400 juta per meter," tutup dia.
Sumber :
DetikNews.com
okezone.com
3 Peluang Investasi di Australia
![]() |
Satu Global Property |
3 Peluang Investasi di Australia yang Dilirik Investor Indonesia
Jakarta - Australia adalah salah satu negara terbesar di dunia karena menempati satu benua penuh. Dengan luas sebesar 7.682.300 km2, Australia kemudian dilirik beberapa investor asal Indonesia sebagai tempat yang nyaman dan kondusif untuk berinvestasi. Bahkan investasi yang ditanam di Australia jumlahnya cukup besar.
Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema kepada detikFinance menyebut ada 2 jenis peluang investasi yang bisa dimanfaatkan investor asal Indonesia di Australia. Sedangkan staf kedutaan besar Australia lainnya menambahkan 1 jenis investasi lain yang menguntungkan.
Apa saja? Berikut ini 3 peluang investasi yang bisa dimanfaatkan investor asal Indonesia di Australia
Sedangkan Perbedaan Investasi Properti di Australia dengan Indonesia
Australia adalah salah satu benua yang terdekat dengan Indonesia. Dengan kedekatan geografis ini tidak ada salahnya menjadikan Australia sebagai salah satu destinasi investasi properi Anda.
Menurut Crown Group Country Director Indonesia, Michael Ginarto, di Australia, tepatnya di Sydney, merupakan salah satu kota terpadat di Australia. Kota ini menjadi incaran setiap pendatang yang ingin ke Australia.
"Di Sydney, kalau mau beli apartemen, investor hanya cukup menyediakan modal 10 persen dan tidak di setor ke developer. Beda dengan di Indonesia yang harus punya modal 30 persen karena kebijakan Loan To Value (LTV)," ucap dia pada media di Jakarta.
Selama pembangunan, lanjut Michael, investor tidak perlu keluar uang lagi. Setelah proyek jadi dan serah terima, investor cukup mengeluarkan uang 10-20 persen. Dan sisa dan 70 persen dapat dipinjam dari bank.
"Tidak hanya itu, 10 persen di awal yang tadi bisa jadi deposito dan berbunga," tambah dia.
Tak hanya pertumbuhan properti, harga jual rata-rata properti di Sydney juga terus naik setiap tahunnya minimal sekitar 5 persen hingga 10 persen per tahun.
"Harga tanah di Sydney sekitar USD10 ribu per meter perseginya.. Jika disbanding dengan Singapura, ini masih lebih rendah karena harga tanah SIngapura sudah mencapai Rp300-400 juta per meter," tutup dia.
Sumber :
DetikNews.com
okezone.com
Tips Milih Investasi Di Luar Negri
Tips Investasi di Luar Negeri ( Australia dan Negara Lainnya )
Beberapa hal yang perlu diperhatikan calon investor yang akan menanamkan modal / membuka usaha di luar negeri:
Contoh hatga Investasi :
Perhatikan stabilitas negara tujuan investasi. Stabilitas ekonomi dan keamanan menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang investasi. Negara yang kondisi keamanannya stabil dan jarang terjadi konflik internal menjadi tempat yang ideal untuk berinvestasi (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia) Selain itu, kepastian hukum juga amat menunjang jalannya investasi.
Kenali profil resiko, apakah moderat, konservatif atau agresif. Jangan membeli instrumen investasi yang tidak sesuai dengan profil resiko yang dimiliki.
Cari informasi mengenai negara tujuan investasi serta sejarah dan track record perusahaan dimana kerjasama investasi akan dilakukan.
Pelajari dan pahami aturan berinvestasi di negara tujuan, jangan sampai mengalami kendala peraturan ketika investasi sudah mulai berjalan.
Berhati-hati dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, promosi dan hadiah dari perusahaan investasi, sebelum anda meneliti dan mempelajari lebih lanjut penawaran dari perusahaan tersebut
Diteliti kembali apakah ada kebijakan pemerintah negara tujuan untuk menarik investor asing, apakah ada perjanjian investasi antara Indonesia dengan negara tujuan investasi.
Setelah mencermati lebih dalam lagi, barulah pilih mana property yang memiliki keuntungan atau untuk bertempat tinggal sebagai hunian kedua setelah indonesia.
Sumber :
Kemenlu.go.id
Beberapa hal yang perlu diperhatikan calon investor yang akan menanamkan modal / membuka usaha di luar negeri:
Contoh hatga Investasi :
Rp. 1.500.000.000
![]() |
Pembangunan |
Kenali profil resiko, apakah moderat, konservatif atau agresif. Jangan membeli instrumen investasi yang tidak sesuai dengan profil resiko yang dimiliki.
![]() |
Fasilitas |
Pelajari dan pahami aturan berinvestasi di negara tujuan, jangan sampai mengalami kendala peraturan ketika investasi sudah mulai berjalan.
Berhati-hati dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, promosi dan hadiah dari perusahaan investasi, sebelum anda meneliti dan mempelajari lebih lanjut penawaran dari perusahaan tersebut
Diteliti kembali apakah ada kebijakan pemerintah negara tujuan untuk menarik investor asing, apakah ada perjanjian investasi antara Indonesia dengan negara tujuan investasi.
![]() |
Kenyamanan Hunian |
Sumber :
Kemenlu.go.id
Tips Milih Investasi Di Luar Negri
Tips Investasi di Luar Negeri ( Australia dan Negara Lainnya )
Beberapa hal yang perlu diperhatikan calon investor yang akan menanamkan modal / membuka usaha di luar negeri:
Contoh hatga Investasi :
Perhatikan stabilitas negara tujuan investasi. Stabilitas ekonomi dan keamanan menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang investasi. Negara yang kondisi keamanannya stabil dan jarang terjadi konflik internal menjadi tempat yang ideal untuk berinvestasi (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia) Selain itu, kepastian hukum juga amat menunjang jalannya investasi.
Kenali profil resiko, apakah moderat, konservatif atau agresif. Jangan membeli instrumen investasi yang tidak sesuai dengan profil resiko yang dimiliki.
Cari informasi mengenai negara tujuan investasi serta sejarah dan track record perusahaan dimana kerjasama investasi akan dilakukan.
Pelajari dan pahami aturan berinvestasi di negara tujuan, jangan sampai mengalami kendala peraturan ketika investasi sudah mulai berjalan.
Berhati-hati dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, promosi dan hadiah dari perusahaan investasi, sebelum anda meneliti dan mempelajari lebih lanjut penawaran dari perusahaan tersebut
Diteliti kembali apakah ada kebijakan pemerintah negara tujuan untuk menarik investor asing, apakah ada perjanjian investasi antara Indonesia dengan negara tujuan investasi.
Setelah mencermati lebih dalam lagi, barulah pilih mana property yang memiliki keuntungan atau untuk bertempat tinggal sebagai hunian kedua setelah indonesia.
Sumber :
Kemenlu.go.id
Beberapa hal yang perlu diperhatikan calon investor yang akan menanamkan modal / membuka usaha di luar negeri:
Contoh hatga Investasi :
Rp. 1.500.000.000
![]() |
Pembangunan |
Kenali profil resiko, apakah moderat, konservatif atau agresif. Jangan membeli instrumen investasi yang tidak sesuai dengan profil resiko yang dimiliki.
![]() |
Fasilitas |
Pelajari dan pahami aturan berinvestasi di negara tujuan, jangan sampai mengalami kendala peraturan ketika investasi sudah mulai berjalan.
Berhati-hati dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, promosi dan hadiah dari perusahaan investasi, sebelum anda meneliti dan mempelajari lebih lanjut penawaran dari perusahaan tersebut
Diteliti kembali apakah ada kebijakan pemerintah negara tujuan untuk menarik investor asing, apakah ada perjanjian investasi antara Indonesia dengan negara tujuan investasi.
![]() |
Kenyamanan Hunian |
Sumber :
Kemenlu.go.id
PT. Satu Global Property
PT Satu Global Property :
Property di AUSSIE, BAYAR 20 JUTA, FREE SURVEY KE LOKASI, DP ONLY 10% !!!!! Raih
Kesempatan… untuk bisa memiliki property di Brisbane ( Australia ) 2 Bedroom ONLY 10 UNIT
Keunggulan CANTERBURY TOWERS 1. Lokasi sangat strategis Dekat dengan CBD, University, RNA Showgrounds, Chinatown, Ann Street Shopping, Sarana transportasi bus,kereta/Train station,
Botanical Gardens, Brisbane River. 2. Cara PEMBAYARAN yang MUDAH, Cukup Bayar 20 Juta 3. Gratis Kunjungan/Survey langsung ke lokasi (flight & accommodation 3 hari 2 malam) 4. DP pertama CUMA 10% setelah survuy lokasi, Sisa DP 10% lagi dibayar setelah TERIMA KUNCI JUNI 2016 5. CICILAN mulai BERJALAN setelah TERIMA KUNCI 6. Bila disewakan NILAI SEWA lebih tinggi dari CICILAN PERBULAN 7. GARANSI SEWA selama 2 Tahun
Newstead Central – A towering example of a modern masterplanned Brisbane community
Newstead Central comprises 920 one and two bedroom residences and approximately 450m2 of designated retail space across five towers of up to 20 storeys. Stage 2 – Laguna – will boast a total of
189 residential units. Each of the five stages will have separate title and body corporate, and will be professionally managed by one of Brisbane’s most experienced property managers.
Located less than 2 kilometres from the CBD and bounded by Ann & Stratton Streets, this vibrant new urban village will avail itself to the best of Brisbane’s unmatched shopping, dining and nightlife experiences. Adjacent to the heritage-listed Waterloo Hotel, it is a mere stroll from icons of the calibre of The Gasworks, James Street, flourishing Fortitude Valley and the cosmopolitan charm of Chinatown. Created by leading contemporary designers, Cox Rayner Architects, Newstead Central will redefine master-planned living in the River City right from Day 1.
As well as offering an incomparable location, from an investment point of view Newstead Central ticks all three of Urbis’ proven criteria for growth, namely Population, Infrastructure and Employment..
Luxury and lifestyle combine to create strong rental appeal
Newstead Central’s inaugural apartment building, Aqua set the benchmark – and Laguna will uphold that high standard and appeal very strongly to Brisbane’s burgeoning rental market.
Laguna will offer a tremendous mix of apartments, from perennially popular one bedroom units right up to highly sought-after apartments with two bedrooms, two bathrooms and multi-purpose room.
Laguna residents will have exclusive access to Newstead Central’s multi-million dollar man-made beach, plunge pool, lap pool and lagoon.
Laguna and the following three stages will be interconnected and have access to an extensive recreational terrace/ central garden also featuring:
• A variety of private rooms and reading nooks
• Interconnecting walkways and lagoon decking
• BBQ facilities and gathering spaces
• Sun decks and lawns
• And much more
Newstead Central – Stage 2 (Laguna)
Location : 1055 Ann Street, Newstead
Development : Multi-unit residential development
No. of Apartments: 75 x one bedroom
16 x one bedroom with study
80 x two bedroom, two bathroom
18 x two bedroom, two bathroom + MPR (multi-purpose room)
Total: 189 residential units
Retail / Commercial Area: Nil
Parking: 214 car parks (including visitor car parks)
Lifts: 2 x passenger lifts
Development Value: $96 million
Site Size : Entire site – 10,000 m2
Tower’s Design: 4 x basement levels
1 x ground level
2 x podium levels
16 x tower levels
Resident Amenities : Communal gymnasium facilities for Newstead Central residents
Multi-million dollar man-made beach and pool
Timeframe : Construction start forecast for July 2015
Anticipated completion forecast for June 2017
Property di AUSSIE, BAYAR 20 JUTA, FREE SURVEY KE LOKASI, DP ONLY 10% !!!!! Raih
Kesempatan… untuk bisa memiliki property di Brisbane ( Australia ) 2 Bedroom ONLY 10 UNIT
![]() |
Satu Global Property |
Botanical Gardens, Brisbane River. 2. Cara PEMBAYARAN yang MUDAH, Cukup Bayar 20 Juta 3. Gratis Kunjungan/Survey langsung ke lokasi (flight & accommodation 3 hari 2 malam) 4. DP pertama CUMA 10% setelah survuy lokasi, Sisa DP 10% lagi dibayar setelah TERIMA KUNCI JUNI 2016 5. CICILAN mulai BERJALAN setelah TERIMA KUNCI 6. Bila disewakan NILAI SEWA lebih tinggi dari CICILAN PERBULAN 7. GARANSI SEWA selama 2 Tahun
![]() |
Laguna |
Newstead Central – A towering example of a modern masterplanned Brisbane community
Newstead Central comprises 920 one and two bedroom residences and approximately 450m2 of designated retail space across five towers of up to 20 storeys. Stage 2 – Laguna – will boast a total of
![]() |
Unit di Laguna |
Located less than 2 kilometres from the CBD and bounded by Ann & Stratton Streets, this vibrant new urban village will avail itself to the best of Brisbane’s unmatched shopping, dining and nightlife experiences. Adjacent to the heritage-listed Waterloo Hotel, it is a mere stroll from icons of the calibre of The Gasworks, James Street, flourishing Fortitude Valley and the cosmopolitan charm of Chinatown. Created by leading contemporary designers, Cox Rayner Architects, Newstead Central will redefine master-planned living in the River City right from Day 1.
As well as offering an incomparable location, from an investment point of view Newstead Central ticks all three of Urbis’ proven criteria for growth, namely Population, Infrastructure and Employment..
Luxury and lifestyle combine to create strong rental appeal
Newstead Central’s inaugural apartment building, Aqua set the benchmark – and Laguna will uphold that high standard and appeal very strongly to Brisbane’s burgeoning rental market.
![]() |
Pembangunan Unit di Laguna |
Laguna residents will have exclusive access to Newstead Central’s multi-million dollar man-made beach, plunge pool, lap pool and lagoon.
Laguna and the following three stages will be interconnected and have access to an extensive recreational terrace/ central garden also featuring:
• A variety of private rooms and reading nooks
• Interconnecting walkways and lagoon decking
• BBQ facilities and gathering spaces
• Sun decks and lawns
• And much more
Newstead Central – Stage 2 (Laguna)
Location : 1055 Ann Street, Newstead
Development : Multi-unit residential development
No. of Apartments: 75 x one bedroom
16 x one bedroom with study
80 x two bedroom, two bathroom
18 x two bedroom, two bathroom + MPR (multi-purpose room)
Total: 189 residential units
Retail / Commercial Area: Nil
Parking: 214 car parks (including visitor car parks)
Lifts: 2 x passenger lifts
Development Value: $96 million
Site Size : Entire site – 10,000 m2
Tower’s Design: 4 x basement levels
1 x ground level
2 x podium levels
16 x tower levels
Resident Amenities : Communal gymnasium facilities for Newstead Central residents
Multi-million dollar man-made beach and pool
Timeframe : Construction start forecast for July 2015
Anticipated completion forecast for June 2017
Langganan:
Postingan (Atom)